BANYUWANGI, Selasa (22/5/2018) suaraindonesia-news.com – Warga Dusun Sidomulyo, Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, memprotes tambang milik PT Rolas nusantara, salah satu anak perusahaan PTPN XII2 persero.
Protes aktifitas tambang sirtu tersebut walau sudah ada ijn tambang warga Desa Alasbuluh Wongsorejo, Kabupaten bnyuwangi blokir jalan menuju tambang, Senin (21/05/2018). Akibatnya, tambang tifak bisa beraktifitas.
Terlihat warga berkumpul di pinggir jalan menuju tambang, memberi tulisan stop kendaran tambang, juga ada yang menaruk pot bunga di tengah jalan, batu hingga potongan bamb memenuhi jalan menuju tambang Sedangkan, beberapa warga,ada yang juga ikut mediasi dengan Muspika wongsorejo namun belum ada kata sepakat tambang untuk beraktifitas.
Salah satu warga, H, Sugianto menegaskan, aksi kali ini merupakan pilihan terakhir, setelah sejumlah aksi protes tidak dihiraukan oleh PT Rolas Nusantara tmbang, hal senada sama yang diucapkan Sofi, yang juga warga sidomulyo Alasbuluh, menegaskan bila tambang masi ber aktifitas, maka kami akan menutup dengan cor Beton.
Dikatakan, keberadaan tambang sirtu (pasir berbatu) telah merusak lingkungan, jalan-jalan desa juga rusak akibat lalu lalang ratusan truk pengangkut hasil tambang. Bahkan, beberapa kali warga dilaporkan terganggu kesehatannya, karena sesak napas akibat debu saat truk terus menerus melintas.
“Seringkali berdemo tak pernah ditanggapi. Jalan tambang itu sudah merusak pemukiman warga,” tandas H, Sugianto.
Warga menuntut, aktifitas jalan tambang segera ditutup. Pasalnya, selain rusaknya lingkungan, keberadaan tambang-memang Berijin.
“Namun saya tdak tau pasti klu tambang itu telah berijin namun klu memang tambang itu berijin silahkan beroprasi namun jalan tetap kami tutup, warga juga meng klaim kalau jalan tersebut adalah jalan warga, bukan milik tambang,” ucap warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Bersama warga lainnya, H Sugianto pun mempertanyakan pemerintah Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, walaupun tambang sudah memiliki ijin, yang terkesan membiarkan adanya kerusakan lingkungan akibat aktifitas tambang milik PT Rolas Nusantara tambang.
“Beberapa kendaraan waktu itu juga terlihat berputar balik dan mencari jalur alternatif untuk dapat menghindari aksi warga,” imbuhnya.
Hasil konfirmasi dengan Kapolsek Wongsorejo, Iptu Kusmin, membenarkan adanya penutupan jalan menuju tambang milik PT Rolas nusantara tambang.
“Saya juga sudah mediasi dengan warga, namun belum membuahkan hasil, kata sepakat dari Warga, namun perlu ada mediasi lanjutan,” ucap Kapolsek Wongsorejo, via telepon cellulernya.
Hal senada disampaikan, Ramil wongsorejo, melalui Pelda, I Gusti ngurah putu, pada saat dikonfirmasi di kantornya, warga tetap pada prinsipnya menutup jalan, namun aktifitas tambang silahkan kalau mau beroprasi, namun tambang disuruh cari alternatip jalan lain.
“Namun ketika ditanya apa tuntutan warga, warga tidak menuntut apa apa, dan tidak minta kompensasi, hanya jalan yang tidak boleh dilalui oleh kendaraan tambang,” ucapnya.
Sementara pengurus perusahaan tambang Agus dan Dede Tidak bisa dikonfirmasi, dengan alasan beliau masih sibuk.
Reporter : Harto
Editor : Agira
Publisher : Imam













