Sebanyak 682 Pengungsi Rohingya Di Penampungan, Pelabuhan Kuala Langsa Tidak Memiliki Bantal Tidur - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Peristiwa

Sebanyak 682 Pengungsi Rohingya Di Penampungan, Pelabuhan Kuala Langsa Tidak Memiliki Bantal Tidur

×

Sebanyak 682 Pengungsi Rohingya Di Penampungan, Pelabuhan Kuala Langsa Tidak Memiliki Bantal Tidur

Sebarkan artikel ini
IMG 20150520 00431 1

Langsa-Aceh, Suara Indonesia-News.Com – kebanyakan warga imigran berasal dari Muslim Rohingya yang berada di pelabuhan kuala langsa belum tersedia tempat tidur dan bantal, sementara Kadinsosnaker dan Mobilitas Penduduk Kota Langsa, Mursyidin Budiman yang dikonfirmasi Wartawan, Rabu (20/5).

Menurutnya, persoalan tempat tidur untuk pengungsi memang belum tersediakan dengan maksimal, terlebih – lebih bantal tidur yang diperlukan mereka. maka oleh karena itu semuannya. Pihak Dinsos setempat masih berupaya agar bantal tidur bisa terbantu kepada mereka di pengusian.

Sejak hari pertama kedatangan imigran di tempat penampungan yang tergabung diantaranya etnis banglades dan myanmar, semua mereka sudah kita berikan pelayanan terbaik, seperti penyediaan air bersih, perbaikan tempat beribadah (mushalla-red) dan dapur umum semua kita lengkapi dengan petugas untuk memasak disana ” Ungkap, Mursyiddin Budiman.

Baca Juga :  Protes Piala Presiden Bonek 1927 Serbu 103.1 Gen FM Surabaya

Sementara tugas kita mulai hari pertama yang telah di jalankan disini khususnya mengelola bahan pangan dan minuman yang menjadi kebutuhan pokok sehari – hari untuk menyambung hidup mereka di penampungan.

Bantuan kemanusiaan dari masyarakat terus berdatangan” Pantauan Suara Indonesia-News.Com, melalui posko – posko bantuan sebagai bentuk perduli atas nama kemanusiaan (save peoples) di kuala langsa, seperti bahan makanan, pakaian layak pakai, sekarang ini bantuan tersebut sudah berlebih di tempat penampungan, hanya saja masih banyak dari mereka belum tersedia tempat tidur dan bantal.

Baca Juga :  Warga Kota Relatif Rentan Soal Infertilitas Dibanding Pedesaan

Kadinsosnaker dan Mobilitas Penduduk Kota Langsa, lanjutnya, seraya menjelaskan terkait biaya pengeluaran selama kegiatan ini, hadirnya bantuan lembaga bantuan asing ” Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) di kuala langsa, sudah ada kesepakatan bersama akan menanggulangi biaya tersebut kepada pihak pemko langsa (Rusdi Hanafiah).