PATI, Suara Indonesia-News.Com – Sekitar pkl 01.15 wib kemarin terjadi kebakaran di Desa Pekalongan, Kecamatan Winong. Bermula api membakar kandang sapi berukuran 4X6 meter milik Moh Subekan Ali.
“Beruntung api dapat dipadamkan sebelum sempat merambat ke rumah warga yang lainya yang tepat berada di samping kandang yang terbakar,” tuturnya.
Meski begitu kerugian ditaksir mencapai Rp 10 juta. Sedangkan untuk penyebabnya, kebakaran tersebut diduga berasal dari pediang (pengasapan) kandang sapi. Api tersebut baru bisa dipadamkan sekitar pukul 03.15 dengan menerjunkan tiga unit mobil pemadam kebakaran.
Kabupaten Pati sering terjadi kebakaran yang tak diduga dalam menghadapi musim kemarau saat ini.
Kebakaran kemarin mengakibatkan dua rumah dan satu kandang sapi ludes terbakar. Kebakaran pertama kali terjadi di kandang sapi milik Moh Subekan Ali warga RT 1/RW 1 Desa Pekalongan, Winong. Selang beberapa jam, kebakaran dua rumah milik Sukimin warga Desa Mencon, Pucakwangi.
Kepala UPT Pemadam Kebakaran Heru Suyanta meyampaikan kepada suara indonesia news, “ kasus hebat terjadi di Desa Mencon, Kecamatan Pucakwangi sekitar pukul 08.30 wib kemarin. Tidak tanggung-tanggung, dua rumah turut ludes dilalap si jago merah.
“Tercatat, pemilik rumah atas nama Sukimin (45). Beruntung kejadian tersebut tidak sampai menelan korban jiwa,” terang Heru kepada suara indonesia news.
Tak hanya itu, api juga sempat menghanguskan gabah serta uang tabungan milik korban. Diperkirakan akibat kebakaran tersebut kerugian mencapai Rp 200 juta, Bangunan rumah yang terbuat dari kayu sempat menyulitkan proses pemadaman.
Bara api itu terus mengobar,bisa dipadamkan sekitar pukul 10.00 dengan menerjunkan tiga unit armada pemadam kebakaran dan dibantu warga dengan menggunakan alat seadanya. Dugaan sementara, kebakaran itu sendiri berasal dari kompor. Pemilik rumah lupa mematikan kompor.
“Kasus kebakaran saat ini sangat meningkat darktis, kami terus mengimbau agar masyarakat dapat lebih berhati-hati terhadap bencana kebakaran yang tak diduga. Terutama saat musim kemarau seperti saat ini,” imbuhnya. (ipung)













