LUMAJANG, Senin (23/9/2019) suaraindonesia-news.com – Banyak instansi dan perusahaan tidak antisipatif teradap kemungkinan terjadinya bencana kebakaran. Setidaknya, hal itu diketahui setelah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap sejumlah instansi dan perusahaan di wilayah Kabupaten Lumajang dalam dua pekan terakhir.
Kabid Linmas Satpol PP Kab. Lumajang, Nanang Bashori, S. Ap., membenarkan, bahwa masih banyak instansi pemerintah maupun perusahaan yang kurang siap menghadapi bencana kebakaran.
Hal itu disampaikan saat monev kesiapsiagaan di dua instansi, yaitu SMAN Senduro dan Puskesmas Kecamatan Senduro, tadi pagi.
“Bukti ketidaksiapan sejumlah instansi pemerintah maupun perusahaan tersebut, antara lain Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang dimiliki, sudah memasuki masa tidak aktif (expired), sehingga, tidak bisa difungsikan sebagaimana mestinya, jika terjadi bencana kebakaran sewaktu-waktu,” terangnya.
Diungkapkannya, SDM yang ada di instansi dan perusahaan, ternyata banyak yang belum memiliki ketrampilan mengoperasikan APAR. Untuk itu, ia menyampaikan kesediaannya untuk memberikan pelatihan dan sosialisasi.
Nanang menyarankan, agar instansi dan perusahaan lebih peduli, utamanya dalam melakukan kontrol terhadap APAR di lembaganya.
Bencana kebakaran, sering terjadi di saat musim kemarau. Sehubungan dengan itu, dihimbau kepada instansi dan perusahaan, mengantisipasi timbulnya bencana kebakaran.
Satpol PP akan terus melakukan monev secara rutin di instansi dan perusahaan, guna mencegah dan mengantisipasi bencana kebakaran.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Senduro, dr. Marshall, merencanakan akan melengkapi APAR yang baru di instansi yang dipimpinnya.
Tim monev kali ini, terdiri dari Kabid Linmas (Nanang Bashori, S. Ap.), Kasi Linmas(Abd. Ghofar), Kasi Bina Potensi Masyarakat (Drs. Mirwannudin), Teknisi Damkar (Supriyo), dan staf Linmas/ driver, (Prasada Suryadi).
Tim akan terus melakukan monev kesiapsiagaan di instansi pemerintah maupun perusahaan yang ada di wilayah Kabupaten Lumajang.
Reporter : Fuad
Editor : Amin
Publiser : Marisa
