Reporter: Anam
BANGKALAN, Rabu (08/03/2017) suaraindonesia-news.com – Menyikapi kejadian diSidoarjo Satuan Koordinator Rayon (Satkoryon) Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, pastikan wilayahnya steril dari dakwah yang mengandung provokasi.
Hal tersebut disampaikan, Raden Hafid ketua Satkoryon Kecamatan Blega, saat dikonfirmasi dalam menyikapi aksi oleh ratusan anggota Ansor dan Barisan Serba Guna (Banser) Cabang Sidoarjo yang meminta pengajian akbar saat menghadirkan penceramah Khalid Basalamah untuk segera dihentikan yang baru 25 menit berceramah dan akhirnya mengakhiri ceramahnya.
“Kami pastikan kejadian seperti di Sidoarjo tersebut tidak sampai terjadi diBlega.” Kata Hafid.
Bagi Hafid, menjaga Kondusifitas detengah masyarakat merupakan tujuan utama, karena menurutnya, dalam mengajak masyarakat pada hal baik tentunya harus dengan cara kebaikan begitupula untuk mencegah kemungkaran tidak harus dengan cara yang mungkar.
“Kami sangat menolak da’i yang dalam ceramahnya bernuansa provokasi yang berpotensi menimbulkan perpecahan antar kerukunan ummat beragama.” tegas Hafid.
Dari beberapa hal tersebut, pihaknya menghimbau agar masyarakat selalu waspada dalam menanggapi setiap bentuk ajakan yang mampu menimbulkan perpecahan.
“Kamipun berharap, umat Islam Blega pintar dalam mnyikapi dakwah yg provokativ seperti yang terjadi disidoarjo. Karena kami semua disini cinta damai dan selalu menjaga persatuan, jadi apapun yang berpotensi memecah belah NKRI itu akan kami lawan.” Janjinya.
Diapun mengajak agar masyarakat NU terus berpegang teguh dengan prinsip-prinsip ke NU an dengan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita sebagai orang NU harus bangga dengan nilai-nilai yang berada didalam agama dengan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.” Himbau Raden Hafid pemuda kelahiran Bangkalan diakhir pernyataannya.
