Reporter: Mustain
Kuala Lumpur, Kamis (16/3/2017) suaraindonesia-news.com – Disahkannya identitas Kim Jong-nam berdasarkan sample DNA anak lelaki yang diambil di suatu lokasi rahasia, kata Timbalan Perdana Menteri malaysia Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi, Kamis (16/3/2017).
Ahmad Zahid yang juga Menteri Dalam Negeri malaysia mengatakan, sample DNA itu diperoleh berdasarkan aturan Forensik yang dilakukan oleh pihak kerajaan di luar negara, namun enggan menjelaskan lokasi negara tersebut.
“Sekali lagi saya ingin mengesahkan bahwa mayat itu adalah mayat Jong-nam, DNA telah di bawa ke malaysia dan selanjutnya di buat perbandingan, memang sah Jong-nam,” katanya kepada para awak media di lobi Parlemen, kamis (16/3/2017).
Jong-nam saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang di duga dibunuh oleh dua wanita warga negara indonesia dan Vietnam dengan cara menyiram bahan kimia yang di sebut dengan agen saraf VX yang saat itu berada di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 (KLIA2) pada 13 februaari 2017 yang saat itu sedang menunggu penerbangan ke macau.
Jong-nam yang menggunakan pasport bernama Kim Chol meninggal dunia saat perjalanan menuju rumah sakit Putrajaya Kuala Lumpur.
Siti Aisyah (25) warga negara indonesia dan Doan Thi Huong(29) warga negara Vietnam di duga membunuh Jong-nam, di Mahkamah Majistret Sepang pada (1/3/2017).
Saat ditanya mengenai pengurusan mayat Jong-nam, Ahmad Zahid Menegaskan, Kerajaan akan menunggu nasihat dari peguam (pengacara) Negara Tansri Mohamed Apandi Ali Terlebih dahulu untuk tindakan lebih lanjut.
Sementara itu timbalan Ketua Polisi Diraja Malaysia, Tan Sri Noor Rashid Ibrahim, Menjelaskan keluarga mendiang Jong-nam menyerahkan kepada pihak kerajaan malaysia untuk menguruskan jasad rakyat Korea Utara tersebut.
Menindaklanjuti perkara tersebut, Timbalan Perdana Menteri Ahmad Zahid Akan mencermati Kebenaran Dokumen yang di buat oleh leluarga mendiang melalui kementerian luar negeri.
“Memang pihak Polis Diraja Malaysia (PDRM) akan mengambil keputusan berdasarkan permintaan yang berkenaan, karena kedutaan Korea Utara menyatakan, mayat tidak boleh di bawa pulang kecuali mendapat izin dari ahli waris Korban,” ujarnya.