Tuban, Suara Indonesia-News.Com – Perayaan tahun baru China atau imlek tak bisa lepas dari tempat peribadatannya yakni Klenteng. Bangunan khas Tionghoa tersebut memiliki ciri khas pada arsitektur, ukiran dan juga warna.
Di Indonesia, jumlah klenteng bisa mencapai ratusan, namun ada satu klenteng yang disebut terbesar di Asia Tenggara yakni Klenteng Kwan Sing Bio di Tuban Jawa Timur.
Klenteng dengan luas 4 hektar tersebut dibangun pada abad ke-18. Klenteng yang berada di Jalan Raya R.E. Martadinata, Tuban Jawa Timur merupakan satu-satunya kelenteng di Indonesia yang menghadap ke laut.
Jika di kelenteng-kelenteng lain yang menjadi simbol di pintu masuknya adalah naga, maka simbol di pintu masuk Kelenteng Kwan Sing Bio ini adalah kepiting. Dewa utama yang dipuja di Kelenteng ini adalah Dewa Kwan Kong.
Gunawan Putra Wirawan, Selaku Ketua Klenteng Kwan Sing Bio saat diwawancarai wartawan suaraindonesia-news.com (08-02-05) menerangkan tujuan Diadakannya Lomba Melukis untuk Anak-Anak TK, Supaya Bakat Mereka Terasah, Yang DIikuti Sebanyak 1.200 peserta dari berbagai Etnis.
Setelah diadakan Lomba Melukis Untuk Anak-Anak TK. Juga berlangsung Atraksi Barongsai dan Liong Yang Berlangsung di depan Klenteng Kwan Sing Bio. juga acara ramah tamah interen dari umat yang hadir.
Penonton Berdatangan Dari Berbagai Daerah, Yang Membuat Jalan raya di Sekitar Klenteng macet total.
Gunawan putra wirawan saat disinggung wartawan suaraindonesia-news.com, kenapa klenteng di sini mengunakan lambang kepiting, “Tidak ada satupun klenteng di dunia ini menggunakan lambang kepiting. Karena itu symbol patung kepiting ini memilik nilai keunikan atau ciri khas bagi Klenteng Kwan Sing Bio, meskipun sebenarnya tidak bermakna apa-apa.”Pungkasnya.