Gaya hidup saat ini membawa tuntutannya sendiri. Seiring dimanjakannya kita dengan koneksi Internet di mana pun, tentuknya kualitas koneksi juga harus terus ditingkatkan. Namun, sering kali banyak kendala untuk dapat meningkatkan kapasitasnya. Terutama sulitnya memperoleh tempat untuk membangun BTS.
“XL mengantisipasi semua itu dengan melakukan transformasi jaringan dan program ini sudah mulai sejak akhir tahun 2013 lalu. Saat ini sudah terasa manfaatnya oleh pelanggan karena kecepatan rata-rat akses internet mnecapai 150% dari sebelum ada proyek khusus ini,” ujar I Gede Darmayusa, VP Service Partnership Managemen XL menjelaskan.
Transformasi jaringan ini dilakukan di Jakarta, Bogor, Surabaya dan Malang sebagai Pilot Project. Pada pertengahan 2014, proyek ini mulai diimplementasikan di Bandung dan Bali. Selanjutnya, akan di terapkan pada kota-kota lain yang pengguna layanan datanya cukup tinggi.
Tebet adalah salah satu daerah di Jakarta yang termasuk dalam proyek perdana ini. Kualitas jaringan di daerah ini berhasil ditingkatkan secara signifikan. Kecepatan rata-rata akses internet mampu mencapai minimum 1.2 Mbps di sejumlah lokasi. Kenyamanan tersebut tidak hanya dapat dinikmati di dalam gedung, tetapi juga di area terbuka, termasuk dalam rumah, pasar ataupun jalan umum. XL berharap dapat terus ditingkatkan hingga mencapai 5 Mbps.
Apa sebenarnya transformasi jaringan yang dilakukan XL? Program ini merupakan peningkatan kualitas jaringan melalui modernisasi, desain menyeluruh, implementasi yang tepat waktu, akselerasi alih teknologi 2G menuju 3G dan optimasi. Semua itu dipadukan dengan aspek bisnis. Mulai dari merancang strategi pemasaran, prioritas penjualan dan strategi distribusi yang tepat untuk meraih pengalaman terbaik bagi pelanggan.
Total yang dilakukan transformasi sekitar 7000 BTS. Sekitar 3000 BTS berada di Jakarta dan sisanya berada di 3 kota lainnya. Dengan dana yang dibutuhkan untuk di 4 kota ini adalah sekitar Rp280 miliar.
Saat ini, XL melayani 68.5 juta pelanggan dengan 45.600 BTS baik yang 2G maupun yang 3G. Selain itu juga didukung oleh jaringan backbone fiber optic yang membentang di sepanjang pulau Jawa dan tersambung melalui jaringan kabel bawah laut ke Sumatera, Batam, Kalimantan dan Sulawesi.