ACEH UTARA, Selasa (20/12/2022) suaraindonesia-news.com – Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Utara berkolaborasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Aceh dan Kemenag Aceh Utara menyambut Kurikulum baru, kurikulum merdesa dengan menggelar Festival Edukasi. Tiga hari pelaksanaannya, festival ini sukses mencuri perhatian publik.
Festival Edukasi telah berlangsung selama tiga hari terakhir sejak 17 hingga 19 Desember 2022 kemarin. Kegiatan yang diselenggarakan di alun-alun Lapangan Upacara kantor Bupati Aceh Utara, Landing, Kota Lhoksukon, Aceh Utara tersebut resmi ditutup oleh Pj. Bupati Aceh Utara, Arwardi tepat pukul 00.00 Wib, Senin malam.
Pagelaran Festival Edukasi Aceh Utara yang bertajuk ‘Bergerak Serentak Aceh Utara Jaya’ dipelopori oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Aceh Utara Kantor Kemenag Aceh Utara.
Festival Edukasi ini disambut baik oleh masyarakat Aceh Utara, dibuktikan dengan antusiasme masyarakat rela menghadiri menyaksikan stand Expo Aceh Utara kendatipun dalam kondisi curah hujan. Dalam pelaksanaan, Festival Edukasi memapah sebanyak 49 Stand Pameran.
Sebanyak 49 stand pameran yang dilibatkan meliputi, SMA 6 stand, SMK 3 stand, MA 1 stand, SMP 5 stand, MTs 1 stand, SD 17 stand, MI 1 stand, Himpauni 1 stand, IGTKI 1 stand, PKBM 2 stand serta SLB 1 stand.
Berikut Festival Edukasi juga menghadirkan stand Polres Aceh Utara, Musium Samudera Pasai, Dekranasda, Bank Aceh Samudera Pasee, Dinas Kesehatan Aceh Utara, Politehnik Negeri Lhokseumawe, Dinas Perpustakaan dan Arsip dan kontribusi aktif dari penerbit Yudhista P, Masmedia, serta Erlangga.
“Festival Edukasi bertujuan untuk memamerkan berbagai kemajuan tingkat sekolah-sekolah yang merupakan produk sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, H. Jamaluddin, disesi penyampaian pelaporan panitia pelaksana, Senin (19/12) kemarin.
Festival ini diberikan penghargaan yang diselenggarakan secara kompetitif, artijih tidak hanya sekedar pameran biasa, namun stand-stand terkait juga diikut lombakan, seiringan dengan serangkaian perlombaan kecerdasan pendidikan sekolah di Aceh Utara taraf SD/SMP/MA.
“Kurikulum merdeka, merupakan kurikulum peralihan dari kurikulum 13. Peran kurikulum ini akan sangat berbeda, sebab kurikulum ini akan menjadi kurikulum dengan karya yang bebas. Dimana sekolah diwajibkan untuk melahirkan produk sekolah,” kata Jamaluddin, kepada wartawan.
Jamaluddin menjelaskan, pendidikan nasional ke depannya akan menghasil karya-karya pelajar dan sekolah terkait untuk dijadikan sebagai rull model.
“Melalui kurikulum ini tidak lagi siswa yang memiliki kelemahan pada suatu bidang materi pembelajaran, karena mereka kemungkinan besar memiliki potensi di materi pelajaran lainnya. Disini tidak ada lagi vonismen bahwa siswa tersebut bodoh atau sejenis, intinya mereka memiliki karya sendiri dan mereka cukup untuk memperbaiki kekurangan nilai dari mata pelajaran lainnya dan tetap menjadi pra karya sendiri di bidangnya,” lanjut Jamaluddin.
Festival Edukasi Aceh Utara berjalan lancar sukses dan meriah. Tak hanya itu, Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara juga mendapatkan respon positif bagi masyarakat.
“Kita melihat nilainya sangat positif, dan kami berharap pemerintah akan menerapkan program seperti ini secara prioritas. Disini kita dapat melihat proaktif sector pendidikan ke depan akan semakin bagus,” ungkap tokoh masyarakat Aceh Utara, Zulkifli.
Ia menuturkan, sejauh ini terkesan pendidikan Aceh Utara vakum.
“Namun, dengan momen seperti ini, prosesi kompetisasi terjadi dikalangan pendidikan Aceh Utara. Mereka pasti akan memperjuangkan produk sekolahnya. Disisi lain, nilai tambah dari masyarakat umum pun ada, seremonial ini bisa dinikmati secara meluas, Pendidikan Aceh Utara hebat,” katanya.
Amatan wartawan dimalam final penyelenggaraan Festival Edukasi Aceh Utara, terlihat ribuan massa memadati halaman Lapangan Upacara Kantor Bupati Aceh Utara. Mereka hadir menyaksikan malam penutupan event, meskipun cuaca sedikit diguyur hujan gerimis.
Beberapa titik ruas jalan nasional sepanjang jalan dua jalur depan kantor bupati sempat padat, namun kesiagaan pengatur lalulintas yang terdiri dari dinas perhubungan dan Polisi lalulintas setempat, lalu lintas tetap lancar serta tidak menganggu jalannya acara serta pengguna kendaraan.
Reporter : Efendi Noerdin
Editor : M Hendra E
Publisher : Nurul Anam