Presiden SAMAKASI, yang biasa dipanggil Hasan ketika diwawancarai menjelaskan, bahwa Negara saat ini terancam perang saudara, sehingga Mahasiswa Kepulauan Sumenep ikut ambil bagian dalam menjaga stabilitas Negara, sehingga Pancasila tidak hanya menjadi simbol dan hafalan saja, namun benar-benar tertanam dalam diri setiap individu-individu warga Negara.
“Pnacasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara, bagi kami adalah harga mati dan tidak bisa ditawar,” Katanya.
Dengan itu dirinya dan secara kelembagaan mengultimatum untuk ikut berparisipasi serta mensosialisasikan Pancasila kepada seluruh elemen masyarakat, di desa maupun dikota, terutama pada generasi muda sebagai rasa Patriotisme dan cinta tanah air kita terhadap Negara ini, serta dalam keadaan saat ini, bagaimana semua unsur untuk tetap terkendali dan mawas diri, sehingga semua bisa damai dan aman.
“Kita saat ini memang tidak berperang secara fisik, namun acaman dari luar tetap ada, yang ingin negara kita ini hancur lebur, oleh karenanya jiwa perasaan senang terhadap Negara ini selalu dibumikan dalam diri kita dan rela berkorban bila ada yang menggangu, walau nyawa taruhannya”. Lanjutnya.
Disinggung soal adanya ancaman dari Ormas tertentu yang dianggap mengganggu dan mengancam Ideologi Pancasila, Presiden SAMAKASI ini belum bisa mengambil sikap, dikarenakan perlu adanya identifikasi secara intens sehingga tidak salah dalam bergerak. Selain itu walau SAMAKASI organisasi kedaerahan yang hanya dihuni oleh Mahasiswa Kepulauan Sumenep, tapi peranannya untuk tingkat Nasional tidak diragukan, karena dasarnya selain massanya besar juga tersebar diseluruh Nusantara ini.
“Kita belum tau betul, oleh karenanya biar tidak menimbulkan fitnah dan salah dalam melangkah, kami di SAMAKASI akan identivikasi, namun bilamana informasi ini benar adanya maka kami tidak akan segan-segan melawannya dan mendesak pemerintah untuk membubarkannya,” pungkasnya.
