Reporter: Lukman
BLORA, Rabu (22/2/2017) suaraindonesia-news.com – Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) yang di bangun Perumnas tersebar di beberapa kota termasuk Blora salah Satunya tepatnya di kelurahan Tambakromo, Kecamatan Cepu Kabupaten Blora. Diprioritaskan untuk Warga Balun dan Tambakromo.
Rusunawa adalah rumah susun sederhana yang disewakan kepada masyarakat perkotaan yang tidak mampu untuk membeli rumah atau yang ingin tinggal untuk sementara waktu, misalnya para pekerja temporer dan lainnya.
Sunarko staff Perumahan, Pemukiman dan perhubungan, ketika dikonfirmasi wartawan suaraindonesia-news.com menyampaikan bahwa Rusunawa ini baru ditempati para penghuni yang lolos verifikasi adminitrasi pada tanggal (14/2/2017) lalu.
“Total yang lolos verifikasi sejumlah 52 penyewa. Yang 10 belum melengkapi adminitrasi,” ujar Sunarko.
Jadi kata Sunarko, jumplah seluruhnya sejak Selasa (14/2/2017) sampai hari ini (22/2/2017) total penghuni Rusunawa 42 penyewa.
“Saat pertama dihuni hanya disaksikan Lurah Tambakromo,” Kata Sunarko.
Sementara harga sewa kamar Rusunawa ini berbeda beda dari lantai 1 sampai dengan lantai 5.
Secara klasifikasi lantai: Harganya Rp. 50 ribu/ perbulan, Rp.125 Ribu/ perbulan, Rp.100 Ribu/ perbulan, Rp. 75 Ribu/ perbulan, Rp.50 Ribu/ perbulan.
“Dari daftar harga tersebut hanya penyewaan kamar saja untuk kaitannya air dan listrik sudah ditanggung oleh pihak penyewa Rusunawa,” Jelas Sunarko.
Suharyono ST, MM kepala Bidang perumahan dan pemukiman selaku tim pelaksanaan pengelolaan Rusunawa menyampaikan bahwa sasaran utama yang akan menempati Rusunawa adalah warga Balun dan Tambakromo secara teknis yang tidak memiliki Rumah.
“Seperti warga Balun yang tinggal di bantaran sungai,” Kata Suharyono.
Sementara camat Cepu Joko Sulistiyono, Ketika dikonfirmasi menyampaikan bahwa akan mendahulukuan warga Kelurahan Tambakromo dan Balun Dulu.
“Jika kuotanya memenuhi untuk yang lainya silahkan. Kami lihat kok masih banyak warga Balun yang di bantaran sungai,” katanya.
Dari pantauan suaraindonesia-news.com memang benar adanya warga yang dilokasi bantaran masih banyak tinggal dibantaran sungai dan belum pindah dan anehnya lagi dalam verifikasi ada satu warga kecamatan Kedungtuban juga lolos verifikasi dan sudah tinggal di Rusunawa.
