SAMPANG, Selasa (24/12) suaraindonesia-news.com – Ruang kelas diberi tambahan tiang kayu penyangga tengahnya agar tidak ambruk, merupakan hal biasa. Itu dilakukan, karena sekolah kekurangan ruang kelas. Sebab ruang kelas yang lain kondisinya juga rusak berat dan tidak terpakai.
Fenomena seperti ini, terjadi pada gedung sekolah yang ada di pelosok desa Kabupaten Sampang. Salah satu contoh di SDN Terosan 5 Kecamatan Banyuates, Sampang. Kejadian seperti ini sudah lama terjadi tapi tidak ada perhatian dari Disdik setempat.
Melihat hal ini, H Marsuk anggota Dewan Pendidikan Sampang wilayah Kecamatan Robatal dan Banyuates, yang juga mantan Korbidcam Jrengik dan Pengawas di Kecamatan Robatal mengatakan, sangat miris melihat ruang kelas yang sudah disangga dengan tiang kayu tengahnya masih digunakan untuk kegiatan proses belajar mengajar.
“Karena dikhawatirkan akan tetap ambruk jika terjadi hujan dan angin. Sebab, ruang kelas itu sudah tidak layak digunakan tapi karena kekurangan ruangan, terpaksa di gunakan sebagai ruang kelas dengan diakali diberi tiang penyangga tengahnya,” jelas H Marsuk.
Untuk itu, ia meminta pada Dinas Pendidikan Sampang memperhatikan hal ini. Karena merupakan bagian dari kenyamanan dan keselamatan dari kegiatan proses belajar mengajar siswa dan guru di dalam ruangan.
Sekedar diketahui, informasi dari Iskandar S.Pd yang sudah 4 tahun jadi Plt Kasek SDN Terosan 5 menjelaskan, sejak ia jadi Plt ruang kelas yang ada hanya 4 lokal. Satu ruangan sudah rusak berat dan tidak ada atapnya. Dua ruangan juga rusak dan tengahnya diberi tiang penyangga agar tidak ambruk.