ABDYA, Jumat (22/1/2021) suaraindonesia-news.com – Untuk menunjjukkan pencapaian kinerja dan pelayanan kepada masyarakat, RSUTP Aceh Barat Daya kini menambah fasilitas CT SCAN & ESWL “alat pemecah batu ginjal tanpa operasi” di Rumah Sakit setempat.
Direktur RSUTP Abdya dr Ismail Muhammad SpB didampingi dokter urologi, Irvansyah SpU dalam acara launching alat ESWL di RSUTP setempat, Jumat (22/1/2021) dihadapan Bupati Abdya Akmal Ibrahim mengatakan, ESWL atau alat pemecah batu ginjal adalah terapi dibidang urologi untuk menghancurkan batu ginjal dengan menggunakan gelombang kejut. Melalui prosedur ini, batu ginjal yang dihancurkan akan menjadi pecahan-pecahan lebih kecil dan akan dikeluarkan dari tubuh bersama air kencing.
Alat pemecah batu ginjal ini akan diperkenalkan kepada masyarakat dan Ini merupakan sejarah baru untuk Abdya yang mampu menghadirkan alat kesehatan berupa alat pemecah batu ginjal tanpa operasi tergantung dengan spesifikasi gejala batu ginjal yang diderita pasien.
Dijelaskan Ismail, untuk pengoperasian alat ini di wilayah Barat Selatan Aceh (Barsela) baru di Abdya yang lengkap dengan alat dan dokternya. Adapun anggaran yang dihabiskan untuk menghadirkan alat itu ke Abdya menggunakan dana alokasi khusus (DOKA) tahun 2020 senilai Rp 4,898 miliar.
“RSUTP Abdya juga memperkenalkan alat lainnya seperti CT Scan terbaik dan juga E Parking untuk menunjang pelayanan kesehatan yang terbaik, pelayanan kesehatan jiwa hingga mampu bersaing dengan daerah lain,” tukasnya.
Sementara itu, Bupati Abdya, Akmal Ibrahim, SH dalam sambutannya mengatakan, untuk bersaing agar menjadi rumah sakit rujukan, sejak masa periode pertamanya dia menjabat sebagai bupati telah berupaya untuk menyekolahkan para dokter di Abdya.
“Banyak dokter di Abdya yang harus sekolah lagi untuk memajukan rumah sakit ini. Tapi saya sangat menyayangkan ternyata cita-cita untuk menjadikan rumah sakit rujukan belum tercapai. Namun, wilayah lain yang dapat rujukan itu. Tidak masalah, biar kita bersaing melalui produk dan pelayanan saja,” ujarnya.
“Biar kalah dengan status Rumah Sakit, tapi harus bersaing dengan kualitas. Rumah Sakit lain boleh mempunyai alat tapi tidak ada spesialisnya. Bahkan dari beberapa daerah justru berobat ke RSUTP Abdya,” imbuhnya.
Ia berharap, suatu hari nanti rumah sakit ini akan menjadi rujukan agar lebih menyenangkan dan berkualitas.
Lebih lanjut dikata mantan jurrnalis itu, kesehatan adalah suatu hal yang sangat mahal. Terus jalankan komitmen kualitas layanan kesehatan dengan menjaga mutu serta kualitas, karena tindakan itu akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan. karena BPJS Kesehatan merupakan ayah angkat dari Rumah Sakit.
“Saya ucapkan terima kasih bahwa pelayanan rumah sakit ini sudah bagus, dengan demikian masyarakat akan lebih banyak terbantu,” tuturnya.
Terpisah Kepala BPJS Kesehatan Abdya, Yumiarti, mengapresiasi atas adanya alat pemecah batu ginjal di RSUTP Abdya. Adanya alat tersebut, diharapkan selaras dengan meningkatnya mutu layanan rumah sakit. Seperti halnya komitmen layanan yang tertera didalam perjanjian kerjasama seperti menyediakan SIM RS, sistim antrian elektronik, jadwal tindakan medis operatif dan sistim informasi display ketersediaan tempat tidur, sarana petugas pemberian informasi serta penanganan pengaduan termasuk komitmen menyediakan teresediaan ruang rawat inap kelas I, II dan III yang sesuai standar.
“Semoga dengan hadirnya alat ini, layanan RSUTP Abdya semakin lebih dan berkualitas,” ucapnya.
Pantauan awak media, acara launching ESWL tersebut langsung dibuka Bupati Aceh Barat Daya, Akmal Ibrahim, SH, yang dihadiri, Kabag Ops AKP Haryono, SE, Sekda Drs. Thamrin, Asisten I Amrizal, S.Sos, Asisten II Jamaluddin, Ketua Mpu M.Dahlan, Staf Ahli/khusus, SKPK, Camat, Para dokter, Kepala Pukesmas, serta undangan lainnya.
Reporter : Nazli
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful