Reporter : Iran G Hasibuan
Bogor, Suara Indonesia-News.Com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor adakan Konferensi Pers terkait dugaan telah menolak pasien yang masuk menggunakan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kamis (3/3).
Dalam Keterangannya Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Bogor, Dewi Basamala menyatakan, pihaknya tidak pernah melakukan penolakan terhadap pasien BPJS Kesehatan.
“Tidak benar kami menolak pasien BPJS. Kami sudah melakukan penindakan oleh dokter jaga malam dari IGD (Instalasi Gawat Darurat),”ujarnya.
Ditambahkan Dewi bahwa petugas kesehatan rumah sakit tidak pernah membedakan pasien yang ditangani,baik pasien umum, Jamkesda, dan BPJS Kesehatan tetap ditangani sesuai hak dari jaminan tersebut, paparnya.
“Bahkan sebenarnya pasien di RSUD kita lebih banyak menggunakan BPJS atau jaminan kesehatan lain dibandingkan pasien umum,” kata Dewi.
Menurut Dewi Pasien BPJS yang dikabarkan ditolak di RSUD Kota Bogor,sudah ditangani secara medis, dan dokter jaga sudah mengobservasi, namun akhirnya diberi rujukan ke rumah sakit lain.
Artinya bukan karena status BPJS, namun kondisi RSUD Kota Bogor belum memiliki dokter spesialis jantung dan ruangan penuh, tuturnya.
Diketahui, Udin Syahrudin (47), warga Kampung Kedunghalang Talang, Kota Bogor meninggal dunia di Rumah Sakit Islam Bogor. Sebelumnya, Udin sudah dibawa ke beberapa rumah sakit diantaranya Rumah Sakit Mulia, Rumah Sakit Salak, dan Rumah Sakit Family Medical Centre.
Dalam Keterangannya, Udin dibawa ke rumah sakit menggunakan kartu BPJS Kesehatan kelas dua. Sehingga keluarga mengeluhkan adanya penolakan di RSUD Kota Bogor yang tidak memberikan tindakan terdahulu, namun hal itu dibantah RSUD, karena pasien sudah diberikan penanganan awal dan bukan ditolak karena menggunakan BPJS.
