JAKARTA, Minggu (15/6) suaraindonesia-news.com – Tokoh nasional di sektor investasi, Rosan Roeslani, MBA, hadir sebagai pembicara dalam acara Meet The Leaders yang digelar oleh Universitas Paramadina. Jumat (13/6/2025).
Dalam orasi ilmiah bertajuk “Entrepreneurial Leadership in Action: Steering Indonesia’s Investment and Industrial Renaissance”, Rosan menekankan pentingnya peran investasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.
“Investasi adalah komponen penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional, menyumbang sekitar 29 persen setelah konsumsi rumah tangga yang mencapai 53 persen,” ujar Rosan di hadapan sivitas akademika kampus tersebut.
Ia memaparkan bahwa selama satu dekade terakhir, Indonesia telah menerima total investasi sebesar Rp 9.100 triliun. Jumlah tersebut ditargetkan meningkat menjadi Rp 13.000 triliun dalam lima tahun ke depan guna mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun 2029.
Rosan yang kini menjabat sebagai pemimpin entitas Danantara lembaga yang menghimpun seluruh aset BUMN menjelaskan bahwa Danantara akan mengelola aset senilai Rp 15.000 triliun. Ia menambahkan, pendanaan lembaga ini tidak lagi bergantung pada penyertaan modal negara melalui APBN, tetapi akan bersumber dari dividen perusahaan-perusahaan negara.
“Dividen yang sebelumnya langsung masuk ke negara kini bisa dimanfaatkan untuk investasi sektor industri yang menciptakan lapangan kerja berkualitas,” jelas Rosan.
Ia memperkirakan, pada tahun ini Danantara akan menerima laba sebesar USD 7 miliar atau setara dengan sekitar Rp 120 hingga Rp 150 triliun, yang akan digunakan untuk mendorong pertumbuhan sektor riil.
Selain itu, Rosan turut menyoroti tantangan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Dari sekitar 140 juta angkatan kerja, 36 persen hanya berpendidikan Sekolah Dasar (SD), dan 24 persen di antaranya bahkan tidak menyelesaikan pendidikan dasar.
“Ini merupakan tantangan besar yang harus dihadapi. Danantara akan berupaya menciptakan lapangan kerja berkualitas, sembari menjaga keberlanjutan keuntungan,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa sekitar 80 persen portofolio investasi Danantara akan difokuskan untuk dalam negeri, sedangkan 20 persen diarahkan ke luar negeri. Strategi ini ditargetkan dapat menghasilkan pendapatan sebesar USD 135 juta dalam lima tahun mendatang.
“Investasi bukan hanya soal menanam modal, tapi menciptakan nilai tambah dan efisiensi, khususnya bagi BUMN yang masih belum optimal. Danantara akan menjadi jembatan untuk meningkatkan kepercayaan investor asing,” ujar Rosan.
Acara ini dibuka oleh Rektor Universitas Paramadina, Prof. Didik J. Rachbini, M.Sc., Ph.D, dan dimoderatori oleh Wijayanto Samirin, MPP. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kampus menghadirkan tokoh nasional sebagai inspirasi bagi mahasiswa dan sivitas akademika dalam memahami kepemimpinan berbasis aksi.