Reskrim Polres Bojonegoro, Ungkap Penemuan Mayat Di Kalitidu

oleh -227 views
Kasat Reskrim AKP Sujarwanto

Reporter : Mustain

Bojonegoro, 04/09/2016 (Suara indonesian-news.com) – Sosok Mayat tanpa identitas yang pertama kali ditemukan oleh warga dengan kondisi terapung diperairan sungai Bengawan Solo, tepatnya Desa Talok, Kecamatan, Kalitidu, Bojonegoro, Senin (30/8/16) akhirnya terungkap.

Sebelumnya diberitakan bahwa, pada hari Selasa (30/8/2016) sekira jam 11.30 wib, warga Desa Talok menemukan sesosok mayat laki-laki tanpa identitas mengapung di tepi sungai Bengawan Solo, yang kemudian dilaporkan ke pihak Kepolisian, selanjutnya tim reskrim Polres Bojonegoro dibawah pimpinan Kasat Reskrim AKP Sujarwanto melakukan olah TKP dengan cara memeriksa kondisi korban dan membawanya ke RSUD Bojongeoro untuk dilakukan Visum et repertum dan otopsi.

“Hasil Visum dan penyelidikan petugas di dapatkan identitas mayat adalah Sdr. Ngadenan (29), islam, tani, dkh. Bnayuurip Rt 19/08 Desa Jumok, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro,”terang AKP Sujarwanto. Minggu (4/9/2016).

Menurutnya, dari pemeriksaan oleh tim medis RSUD Bojonegoro terhadap mayat dengan cara otopsi, dapat disimpulkan bahwa korban meninggal dunia di dalam air, hal itu karena ditemukan kotoran material pasir dan air di tenggorokan mayat dan penyebab matinya karena gagal nafas.

“Namun pada tubuh korban ditemukan 3 ruas tulang iga bawah kanan dan kiri patah,” ujarnya.

Karena di temukan adanya tulang iga yang patah pada tubuh korban, sehingga Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro, memerintahkan Sat Reskrim untuk mendalami peristiwa itu.

“Penyidik terus mengusut dan mendalami kejanggalan tesebut dengan cara menyisiri aliran sungai untuk mencari petunjuk lain, ahirnya pada hari rabu tgl 31 agutsus 2016 jam 16.30 wib, penyidik bersama warga berhasil menemukan sepeda motor milik korban yang di pakai saat meninggalkan rumah pada hari Kamis tanggal 25 Agustus, sepeda motor ditemukan di tepi bengawan solo turut Desa Luwih Haji, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojongeoro, dengan kondisi sepeda motor saat ditemukan dalam keadaan terparkir rapi menghadap ke selatan di bawah rumpun bambu,” terangnya.

Di sekitar lokasi tidak ditemukan adanya kerusakan atau kejanggalan, juga tidak ditemukan adanya kekerasan. Penyidik terus melakukan penyisiran di sekitar ditemukanya sepeda motor sampai ke tepian sungai, dan ditemukan fakta bahwa sungai bengawan solo pada dasar sungai adalah batuan padas yang sangat keras dan tebing dengan ketinggian skitar 10 meter, sehingga apabila korban meloncat ke sungai kemungkinan akan membentur padas dan mengakibatkan ruas tulang iga patah.

“Dengan kejadian tersebut, berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan bahwa korban an. Ngadenan meninggal dunia diduga akibat bunuh diri karena adanya permasalahan keluarga,”terang Kasat Reskrim AKP Sujarwanto.

Tinggalkan Balasan