KOTA BATU, Senin (14/8/2017) suaraindonesia-news.com – Pemkot Batu dalam hal ini Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu untuk sementara hanya menyiapkan 49 bedak untuk para pedagang yang terdampak relokasi pembangunan pasar sayur meski jumlah pedagang yang tercatat 244.
Untuk relokasi pedagang pemkot telah menyiapkan di sebelah timur Unit Sayur Pasar Besar Batu. Hal itu dimaksudkan agar para pedagang tak ingin kehilangan pelanggan selama proses renovasi bangunan pasar unit sayur.
“Sementara kita menyiapkan lahan atau area di sebelah timur Pasar Sayur, itu bukan kehendak kita, tapi karena atas permintaan pedagang sendiri,” kata Hari Susetya Sekretaris Diskumdag Pemkot Batu saat ditemui usai meninjau tempat relokasi Pasar, Senin (14/8)
Menurutnya, para pedagang minta ditempatkan disebelah proyek pembangunan Pasar lantaran mereka tak ingin kehilangan para pelanggan terutama yang berasal dari luar kota. Baca Juga: SHS Menjadi Peserta Festival Wonderful di Rusia
“Sekarang untuk sementara kita sudah buatkan 49 bedak, dan dan ditargetkan pada bulan ini sudah bisa selesai dan ditempati para pedagang,”ujar Hari Susetyo
Lanjutnya, untuk relokasi ini pihaknya tidak menyesuaikan dengan jumlah bedak/kios/ toko/ Los yang ada di pasar sayur yang mencapai 244 unit. Pemkot Batu hanya memprioritaskan para pedagang sayur yang masih aktif yakni sebanyak 49 pedagang
Seperti diketahui , pedagang di Pasar Sayur Batu dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan , karena juga dipengaruhi keberadaan pasar sayur di Pasar Besar Batu sudah tidak representatif lagi bagi para pedagang.
Akibatnya, banyak pedagang yang tidak lagi berdagang di sana. Dari 244 kios/ toko/ Los yang ada hanya tersisa 49 saja yang masih digunakan. Artinya, ada sebanyak 195 pedagang yang tidak lagi berdagang di pasar sayur Kota Batu. Salah satu faktor penyebabnya adalah kondisi pasar sayur yang kumuh dan tidak nyaman dijadikan tempat berdagang.
“Dengan dibangunnya Pasar baru itu, Diharapkan keberadaan pasar sayur akan menjadi asri, nyaman, dan kembali ramai. Dan representatif” jelasnya,
Sementara itu Martinjung salah seorang pedagang di Pasar sayur kota Batu , mengatakan ketika kondisi ramai dirinya bisa menjual kentang sebanyak 1 bak mobil pikap. Namun ketika kondisi sepi seperti sekarang, kentang yang terjual hanya sebanyak 1 hingga 2 sak saja.
“Kita sebagai pedagang memang harus sabar, dan berharap renovasi bisa cepat selesai dan kondisi pasar bisa ramai,” ucap Martinjung. (Adi Wiyono)
—
Kirim dari Fast Notepad