Rehab Alun-Alun Disidak Wabup Lumajang

oleh -211 views
Wabup Lumajang baju putih, sewaktu melakukan sidak rehab alun-alun

LUMAJANG, Jumat (05/01/2018) suaraindonesia-news.com – Dengan terlambatnya pekerjaan proyek Alun – Alun kota Lumajang, Wakil Bupati (Wabup) Lumajang, dr Buntaran Supriyanto, secara mendadak melakukan inspeksi langsung kelokasi proyek rehab alun-alun Lumajang, Rabu (3/1), siang beberapa waktu yang lalu.

Menurut Bunteran hal tersebut dilakukan karena proyek pengerjaan rehap alun-alun tahap dua tersebut, alami keterlambatan dalam pengerjaannya.

“Pekerjaan ini seharusnya selesai pada Senin (18/12) lalu. Namun kenapa masih ada pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut,” katanya kepada media saat ditemui seusai Sidak.

Kata Buntaran hal itu dalam artian belum rampung pada batas yang sudah disepakati sesuai kontrak, antara Pemkab Lumajang dengan pihak pelaksana.

Wakil Bupati yang saat itu didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup setempat, Ir. Nurul Huda, meninjau titik – titik lokasi yang masih terlihat dikerjakan oleh beberapa pekerja.

Baca Juga: Bintang Sinetron, Siap Dampingi Edgar Jadi Kandidat Wakil Walikota Bogor 

Dispensasi perpanjanganpun menurut Buntaran telah diberikan oleh PPK, untuk melanjutkan pengerjaan maksimal 50 hari untuk menyelesaikan.

Sementara itu, pelaksana proyek rehab alun -alun kota Lumajang, Arif Ahmadi, kepada media mengatakan, kalau keterlambatan ini dikarenakan banyak barang pabrikasi yang harus didatangkan dari luar negeri.

“Jadi seperti peralatan air mancur, lampu hias besar, dan perlatan modern lainnya. Konsekuensi ketika harus mengimpor,” jelas Arif.

Menurut Arif, masalah waktu pengiriman dari luar negeri yang cukup lama juga menjadikan sebuah kendala.

“Sejauh ini, kami menegaskan proses pembangunan sudah mencapai 50 persen,” ujarnya.

“Sisanya 25%, dan 25 persen lagi itu pabrikasi impor tinggal pasang,” imbuhnya.

Sebelumnya, Ir. Nurul Huda sempat mengutarakan, kalau ada tambahan waktu yang bisa diberikan karena melihat asas manfaat pembangunan. Namun maksimal 50 hari.

“Pengawas Pelaksana Kegiatan (PPK) mempertimbangan hal ini sehingga diberi kesempatan untuk meneruskan pekerjaan tersebut. Kita juga melihat pihak pelaksana punya komitmen untuk menyelesaikan,” katanya.

Dilain hal, Yuli Haris, PPTK pengerjaan proyek tersebut juga mengakui akan keterlambatan pengerjaan proyek tersebut.

“Dikarenakan waktu pemesanan barang import yang bakal dipasang di sejumlah titik. Semisal lampu donat besar dan yang lainnya, barangnya sudah datang tinggal pemasangannya saja,” tukasnya, Kamis (4/1) lalu.

Ia juga mentargetkan, akhir Januari ini sebelum masa perpanjangan waktu yang diberikan PPK berakhir, semua pengerjaannya akan rampung.

“Kita targetkan akhir Januari 2018, pengerjaan rehab tahap dua alun-alun ini sudah rampung, karena saat ini pengerjaannya sudah mencapai 80 persen,” pungkasnya.

Reporter : Achmad Fuad Afdlol
Editor : Amin
Publisher : Tolak Imam

Tinggalkan Balasan