SUMENEP, Sabtu (17/8) suaraindonesia-news.com – Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep, Madura, Jawa Timur, Arif Firmanto, mengajak masyarakat untuk memaknai kemerdekaan dengan cara yang lebih aktual dan relevan.
Diketahui HUT Negara Republik Indonesia yang ke-79 ini membawa jargon “Nusantara Baru, Indonesia Maju”.
Dalam momentum bersejarah ini, Kepala Bappeda Sumenep, Arif Firmanto, menekankan pentingnya kontribusi nyata dari seluruh elemen masyarakat untuk mendorong kemajuan daerah, terutama dalam konteks pembangunan Kota Keris.
Menurut Arif, tantangan yang dihadapi bangsa saat ini berbeda dengan perjuangan fisik yang dilakukan oleh para pahlawan di masa lalu.
Ia menjelaskan bahwa kontribusi terbaik untuk bangsa saat ini tidak lagi harus melalui pengorbanan jiwa dan raga, melainkan dengan memberikan karya dan tindakan nyata yang bisa membawa Indonesia menuju kemajuan.
“Bappeda Sumenep berkomitmen untuk terus mengoptimalkan pembangunan di berbagai sektor,” ujar Arif.
Pihaknya juga menegaskan bahwa upaya tersebut merupakan bentuk penghormatan terhadap semangat perjuangan para pahlawan.
Melalui berbagai program inovatif, Bappeda Sumenep berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai wujud nyata dari semangat nasionalisme.
Namun, Arif juga menekankan bahwa keberhasilan pembangunan tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah saja.
Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk aktif berperan serta dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kemajuan daerah.
“Kolaborasi erat antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk mencapai cita-cita kemerdekaan yang sejahtera, berkemajuan, dan berkeadilan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Arif berharap momentum kemerdekaan ini menjadi momen bagi semua pihak untuk bergerak bersama.
“Dengan sinergi antara pemerintah dan warga, ia yakin bahwa masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang dapat tercapai,” tutupnya.
Sekadar informasi, dalam pernyataan Eddy Cahyono Sugiarto, Asdep Humas Kemensetneg (Kamis, 29/08/2019) silam, infrastruktur merupakan “social overhead capital” atau barang-barang modal yang menjadi dasar atau sarana penting bagi keperluan-keperluan masyarakat yang secara tidak langsung kemudian bermanfaat dalam usaha menghasilkan atau meningkatkan produksi.
Reporter: Ari
Editor: Amin
Publisher: Eka Putri