Rasyid Yahya, Ajak Warga Minut Agar Tidak Terpenjara Oleh Kecintaan Kepada Dunia Harta Dan Kedudukan

oleh -171 views
Rasyid Yahya, saat berhutbah dihadapan kurang lebih 200 jemaah di Masjid Nur Hidayah, Desa Kema III, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut

Reporter : Erlangga

Minut, Senin 12/9/2016 (Suaraindonesia-news.com) – Rasulullah SAW bersabda, Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang lalu dia tidak berkurban maka janganlah ia mendekati tempat sholat kami (HR. Ahmad dan Ibn Majah), demikian kalimat pembuka khotba idul adha, yang disampaikan oleh khotib idul adha Rasyid Yahya, dihadapan kurang lebih 200 jemaah yang memadati ruangan Masjid Nur Hidayah, Desa Kema III, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut. Senin (12/9/2016).

“Hadits zaid ibn Arqam Ia berkata, Wahai Rasulullah SAW apakah qurban itu? Rasulullah menjawab Qurban adalah sunahnya, Bapak kalian nabi Ibrahim as, mereka menjawab apa keutamaan yang kami peroleh dengan Qurban itu? Rasulullah menjawab, setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan mereka menjawab bagaimana dengan bulu-bulunya, Rasulullah menjawab, setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan (HR. Ahmad dan Ibn Majah).,” terang Rasyid Yahya.

Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan sebuah kisah yang dikisahkan oleh Nabi Ibrahim as rutin berqurban binatang ternak, beliau berqurban seribu ekor kambing, tigaratus ekor sapi dan seratus ekor unta. Masyarakat di sekitarnya begitu takjub dan berkata Wah Ibrahim hebat Dengan tidak menunjukkan itikad sombong Nabi Ibrahim menjawab hewan ternak ini biasa saja,”seandainya aku dikaruniai putra ia akan aku Qurbankan.

Lanjutnya, Maka tanpa disadari atas izin Allah SWT, nabi Ibrahim as pun dikaruniai seorang putra bernama Isma’il. Kehadiran putra yang sangat di idam-idamkan pada waktu itu oleh beliau sehingga Ia lupa akan janjinya yang telah disebutkanya. Nabi Ibrahim pun ditegur oleh Allah dengan mimpi-mimpinya berulang kali yaitu untuk menyembelih putra tercintanya Isma’il as.

Sewaktu Nabi Ibrahim menyakini mimpi itu bersumber dari Allah SWT, iapun segera menyampaikan hal tersebut kepada putranya tercintanya Isma’il as,”bahwa Allah SWT telah memerintahkan kepadanya untuk menyembelih Isma’il as.

Jiwa kesalehan Isma’il pun diuji untuk berbakti kepada Rob-nya, Isma’il pun menurutinya. Tatkala pisau tajam yang dipersiapkan Nabi Ibrahim as akan menghunus leher Isma’il, Allah SWT melaui malaikat Jibril menggantikan Isma’il dengan seekor gibas. Gibas yang disembelih dan Isma’il selamat dari proses penyembelihan itu. Dengan contoh yang ditunjukkan oleh nabi Ibrahim as dan isma’il itu.

Rasyid Yahya mengajak semua jama’ah sebagai kaum muslim agar jangan sampai diri kita terpenjara oleh kecintaan kepada dunia harta dan kedudukan  dengan cara yang berlebihan dan membawa diri kita lupa kepada hakikat dan tujuan hidup yang sejati yaitu memperoleh keridhoan Allah SWT, tutup Rasyid Yahya di akhir khotbahnya.

Tinggalkan Balasan