Reporter: Ipul
Mototai Malut, Sabtu (4/2/2017) Suaraindonesia-news.com – Guna membuka peluang kerja sama dengan di Kabupaten Pulau Morotai, Jumat (03/02), tiga kepala daerah yakni Walikota Ternate, Walikota Tidore Kepulauan dan Bupati Halmahera Barat (Halbar) melakukan tatap muka dengan pemerintah Kabupaten Pulau Morotai.
Acara tatap muka berlangsung di Aula Kantor Bupati Pulau Morotai, yang di terima langsung oleh PJ Bupati Pulau Morotai, Samsudin Abdurahman Kadir, serta Forkompinda Pulau Morotai beserta tamu undangan lainnya.
Dalam lawatannya di Bumi Moro, para pimpinan daerah segitiga emas juga di dampingi oleh Sultan Tidore, Husain Sjah, serta SKPD terkait lainnya guna membicarakan berbagai gagasan peluang kerjasama di sektor pertanian, perikanan dan pariwisata.
PJ. Bupati Kabupaten Pulau Morotai, Samsudin Abdurahman Kadir dalam sambutannya mengatakan, kedatangan tiga kepala daerah segitiga emas bersama yang mulia Sultan Tidore merupakan satu peluang yang baik untuk bagaimana memajukan Kabupaten Pulau Morotai kedepan.
Melalui pertemuan seperti ini tentunya kita bisa melihat sekaligus menjajaki kerjasama, apa yang bisa dibangun seperti yang sudah dilakukan daerah segitiga emas untuk mensejahterakan masyarakatnya, yang tentunya buat iri Kabupaten lain di Maluku Utara.
Pj Bupati Pulau Morotai dalam kesempatan tersebut juga mengatakan, untuk sektor perikanan, Morotai di prioritaskan sebagai pusat sentra produksi perikanan terpadu, posisi 15 di Indonesia. Selain itu di sektor pariwisata, Morotai menjadi 10 destinasi wisata yang di prioritaskan. Sedangkan sektor pertanian pihaknya telah menyiapkan 600 hektar lahan persawahan yang itu akan berpotensi untuk dilakukan kerjasama.
“Dengan semuanya itu, kami tidak mungkin bergerak sendiri, untuk itu para senior yang sudah lebih mampu mengatur daerahnya menjadi daerah yang lebih baik dan maju, muda-mudahan bisa bekerja sama dengan kami, karena kami yakin dengan niat yang baik pasti akan mendatangkan hasil yang baik pula,” ungkapnya.
Sementara itu Walikota Ternate, Burhan Abdurahman pada kesempatan tersebut juga mengatakan, Provinsi Maluku Utara yang merupakan Provinsi yang belum terlalu lama, akan sangat lampat kemajuannya apabila di antara Kabupaten/Kota tidak ada sinergitas dalam artian jalan sendiri-sendiri, dan itu sangat dirasakan.
“Kita di Ternate sebagai pusat jasa dan perdagangan, saya ingin mengatakan mengapa gagasan segitiga emas ini kita lakukan, kerena salah satu yang dominan adalah kebutuhan pangan yang setiap hari dikonsumsi oleh masyarakat kota Ternate, yang sebagian besar didatangkan dari luar daerah. Bahkan seperti cebe, kol, bawang dan tomat yang setiap hari dikonsumsi oleh masyarakat, itu di datangkan dari luar Provinsi Maluku Utara,” katanya.
Dijelaskan Walikota, implementasi kerjasama segitiga emas mulai di rasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya para petani yang ada di Halbar dan Tikep. Ini menunjukan kalau Provinsi Maluku Utara bisa untuk membangun ketahanan pangan tanpa harus bergantung ke daerah lain di luar Malut…(Ipul)