Rakyat Kecil Sulit Dapatkan BBM Subsidi, SPBU Diduga Jual untuk Pengusaha

oleh -906 views
Foto : Tgk Amad Razak, Tokoh Masyarakat

ACEH TIMUR, Rabu (22/09/2021) suaraindonesia-news.com – Masyarakat Miskin selama ini sulit mendapatkan minyak subsidi hampir di semua SPBU di Aceh, khususnya di pantai timur. Namun sebaliknya kalangan pengusaha sebagian besar menikmati minyak subsidi khususnya jenis minyak solar.

Sulitnya mendapat minyak solar subsidi oleh nelayan kecil dan petani, tokoh masyarakat mempertanyakan peran dan tanggung jawab Pemerintah Aceh dan Pertamina.

Hal itu diungkapkan tokoh masyarakat Aceh Timur Tgk Amad Razak, kepada media ini Rabu (22/09)

Menurut Tgk Amad Razak, dirinya banyak mendapatkan keluhan dari rakyat kecil betapa susahnya mendapatkan minyak subsidi terutama jenis solar, sementara mobil besar seperti Interkuler, Damtruk, Colt Diesel dan Tronton begitu mudah mendapatkan solar subsidi.

“Bahkan untuk kapal pukat hariau yang dilarang beroperasi oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk kebutuhan BBM jenis sangat mudah didapatkan,” katanya.

Dikatakan, maraknya permainan di SPBU menjual minyak subsidi yang bukan haknya, salah satu faktor bagi masyarakat miskin sulit mendapatkan minyak subsidi.

“Selain itu diduga ada permainan menjual minyak subsidi dengan menggunakan Tanset (tangki setan) tangki yang dimodifikasi supaya tidak mudah di lacak atau di pantau oleh masyarakat, ujar Tgk Amad Razak yang juga sebagai Ketua DPC PDIP Aceh Timur,” ungkapnya.

Tgk Amad Razak juga minta Pemerintah untuk memikirkan nasib rakyat kecil seperti petani dan nelayan kelas bawah, begitu juga dengan Pertamina untuk mengawasi secara ketat SPBU dari permainan mafia minyak.

Sementara salah pengawas SPBU di Aceh Timur, Irwan, saat dikonfirmasi terkait kelangkaan minyak subsidi khususnya jenis solar menjelaskan bahwa dalam dua bulan terakhir pihak Pertamina mengurangi kuota.

“Jika sebelumnya setiap hari distribusi BBM sebanyak 16 ton, namun sekarang berbeda, dalam seminggu, satu atau hari dalam seminggu yang diberikan kuota hanya 8 ton,” jelas Irwan.

Akibatnya kata Irwan, terjadinya kekurangan BBM, sehingga berdampak kekurangan BBM, pungkasnya.

Media ini telah mencoba untuk mencari nomor kontak pihak Pertamina untuk dihubungi, namun sampai saat berita ini di tayang belum mendapatkan akses untuk konfirmasi dengan Humas Pertamina Lhokseumawe.

Reporter : Masri
Editor : Moh Hasanuddin
Publisher : Syaiful

Tinggalkan Balasan