Punjul Santoso Bersama Komisi C DPRD Kota Batu Sidak Block Office

oleh -102 views
Kiri : Tuhu ( manager pembangunan proyek PT. Prambanan) Didik Mahmud ( Ketua Komisi C ) Punjul Santoso (Wakil Wali Kota) Dedy Irfan Alwani (Anggota Komisi C ).

Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Meskipun lahan Block Office diduga bermasalah tetapi pengerjaan gedung pemerintah kota Batu itu terus berlanjut.

Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso bersama Komisi C DPRD lakukan sidak pembangunan kantor terpadu Block Office (BO) hari ini, Rabu (17/6/2015). Dari sidak diketahui pembangunan BO masih mencapai 31 persen dari target penyelesaian di akhir tahun.

Manager Pembangunan, Tuhu Imanto mengaku sangat optimis pada pembangunan konstruksi selesai sesuai target. Pembangunan, menurut Tuhu, mulai awal pembangunan sudah sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Tuhu menjelaskan, pembangunan blok A sudah rampung 80 persen. Sekarang yang masih dalam proses pembangunan fisik di blok A, B, C, dan D. Di blok A sudah mulai proses finishing seperti pemasangan saluran listrik dan air.

“Untuk pembangunan pendopo, rumah pompa air, dan house power baru digarap setelah hari raya. 2 bulan sudah bisa rampung,” tegas Tuhu sembari mendampingi wawali dan DPRD.

Tuhu menambahkan, kendati sesuai jadwal, tidak menutup kemungkinan ada kendala, meliputi kebutuhan material seperti beton dan keramik, sekaligus jelang liburan hari raya.

“Kami selalu berkordinasi dengan tim untuk mengatasi masalah, misal kekurangan material dari sekarang kami upayakan pengadaan lebih awal dan mengganti liburan pegawai dengan menambah jam kerja agar sesuai target,” ungkapnya lagi.

“Saat ini, kata Tuhu anggaran sudah cair 2 tahap, sekarang proses pencairan tahap ke 3.Tiap bulan kami juga kerja melebihi target, sehingga bulan berikutnya sudah dikerjakan di bulan ini. Jika tidak demikian, target selesai akhir tahun sulit tercapai,” sambungnya.

Ditempat yang sama, Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Didik Mahmud sangat mengapresiasi proses pembangunan block office (BO) yang dilakukan pengembang.
Pembangunan kantor terpadu yang dianggarkan Rp 174 miliar itu ditarget selesai 15 Desember 2015.

“Dewan menghimbau pengembang bekerja maksimal dan tidak melupakan aspek penting lain seperti spek pekerjaan dll, sebab jika lewat tenggat waktu akan timbul masalah,” jelas ketua DPD Golkar.

Didik menilai cara kerja pengembang sangat bagus. Pasalnya, beberapa kendala yang menghambat pembangunan BO sudah dapat teratasi dan diantisipasi. Meski begitu proses pembangunan terbilang lama lantaran perlu pemerataan tanah terlebih dulu.

“Kalau blok A kan sekadar memperbaiki pembangunan lama. Sedangkan blok B hingga D mulai dari awal, dan kini sudah proses pemasangan atap,” ujarnya.

Komisi C menghimbau pihak eksekutif (Pemkot Batu) membayarkan anggaran sesuai hasil kerja di lokasi. Sebab, petugas BPKP dan tim independen akan melihat langsung kesesuaian anggaran yang dibayar dengan hasil pekerjaan pengembang.

“Jangan sampai pencairan anggaran telat dan molor, itu juga menghambat proses pembangunan,” katanya.

Sisa waktu lima bulan,kata Didik pengembang seharusnya membuat laporan terakhir proses pembangunan. Total keseluruhan hanya untuk tahap pembangunan konstruksi, belum termasuk meubeler dll. “Kami harap tahun depan sudah dapat ditempati,”pungkasnya. (kurniawan).

Tinggalkan Balasan