Reporter : Anw
Jembrana, Suara Indonesia-News.Com – Meski pelaksanaan prona di 2016 ini masih terbilang baru berjalan namun hembusan rumor tak sedap terkait prona muncul di permukaan public.
Pasalnya, program milik BPN RI yang di promosikan gratis itu ternyata sebagian masyarakat masih di mintai biaya. akibatnya sebagian masyarakat mempertanyakan hal itu. Ini terjadi di wilayah Kabupaten Jembrana tepatnya di Desa Tukadaya dan Desa Berawan Tangi.
Menurut keterangan sumber suara indonesia yang meminta namanya tidak dicantumkan mengatakan, bahwa di kedua desa tersebut biaya pengurusan prona tidak sama.
“Untuk di desa Tukadaya masyarakat di kenakan biaya Rp 900 ribu sedangka desa Berawan tangi sebesar Rp 800 ribu. perbedaan biaya ini lah yang menjadi pertanyaan masyarakat setempat,”Katanya.
Sementara Perbekel Tukadaya, I Made Budi saat di konfirmasi mengatakan bahwa, soal biaya tersebut pihaknya tidak ikut campur karena besar biaya sudah sesuai kesepakatan antara masyarakat di desanya dengan pihak ke 3 saat di gelar musyawarah di Balai Desa beberapa waktu lalu. sedangkan Perbekel sifatnya memfasilitasi keinginan masyarakat agar prona berjalan lancar di Desanya .
“Pihak kami hanya sebatas memfasilitasi dan hasil kesepekatan bersama masyarakat menyerahkan persoalan prona kepada pihak ke 3, “ tandas Perbekel Tukadaya kepada Suara Indonesia via telpon.
Saat ditanya terkait tingginya biaya, Perbekel Tukadaya mempersilahkan untuk menanyakan kepada pihak ke 3 sembari memberikan no hp pihak ke 3 kepada suara indonesia.

