BANGKALAN, Jumat (18/09/2020) suaraindonesia-news.com – Adanya penarikan iuran diluar kesepakatan paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) / Mainan Stadion Gelora Bangkalan (SGB), Madura, Jawa Timur, membuat puluhan anggotanya mengeluarkan mosi tidak percaya pada Ahmad Fauzi ketua paguyuban setempat.
Berkas mosi tidak percaya yang dibuat pada tanggal 18 September 2020 tersebut ditujukan pada Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangkalan serta diserahkan langsung hari Jum’at pada Dinas Satpol PP setempat oleh perwakilan anggota paguyuban.
Diakui pada surat pernyataan yang ditandatangani 59 anggota PKL tersebut selama ini sudah ada penarikan dana Rp 2000 rupiah setiap hitungan dua belas jam, namun hingga kini belum juga ada kejelasan peruntukan dana tersebut.
“Yang Rp 2000 rupiah itu saja dimintai siang dan malam, jadi kalau buka siang sampai malam ditarik iuran dua kali jadi totalnya Rp 4000,” ungkap salah satu anggota PKL SGB pada media ini Jum’at (18/09) siang.
Lebih lanjut, pada surat tersebut diungkapkan bahwa selama ini ada indikasi dugaan praktek jual beli lahan lapak pedagang yang dilakukan oleh ketua paguyuban.
Surat pernyataan mosi tidak percaya tersebut ditutup dengan kalimat harapan agar instansi yang dituju untuk mengadakan musyawarah pembentukan kepengurusan paguyuban baru.
Reporter : Anam
Editor : Amin
Publisher : Ela
