Proyek Multiyears Peningkatan Jalan Peureulak - Gayo Lues Terancam Gagal - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Berita

Proyek Multiyears Peningkatan Jalan Peureulak – Gayo Lues Terancam Gagal

×

Proyek Multiyears Peningkatan Jalan Peureulak – Gayo Lues Terancam Gagal

Sebarkan artikel ini
IMG 20210703 195428
Foto : Rusli Ranto melihat kondisi jalan lintas di Lokop yang diperbaiki.

ACEH TIMUR, Sabtu (03/07/2021) suaraindonesia-news.com – Proyek multi years (tahun jamak) 2021/2022 kegiatan peningkatan jalan Peureulak-Gayo Lues segmen 1 dan 3 terancam gagal terlaksana. Pasalnya paket proyek yang bersumber dari anggaran dana otsus tahun 2021 itu telah dilakukan tender di ULP dan telah ada perusahaan pemenang, namun sampai pertengahan tahun 2021 belum ada tanda-tanda dimulai pekerjaan.

Diunggah dari webside http//lpse.acehprov.go.id, untuk paket proyek segmen 1 dimenangkan oleh PT. Prapen Prima Mandiri dengan pagu Rp. 183 Milyar, paket proyek segmen 3 dimenangkan PT. Wanita Mandiri dengan pagu Rp 223,2 milyar, sedangkan segmen 2 yang sedang berjalan dikerjakan oleh PT Sumber Sari dengan pagu Rp. 181 milyar.

Baca Juga :  Wujud Kemanunggalan TNI dengan Rakyat, Babinsa Koramil 0826-08 Palengaan Bantu Petani Panen Padi

Terkait mangkraknya paket proyek multiyears segmen 1 dan 3, Ketua Gapensi Aceh Timur Rusli Ranto, SH. MH desak Pemerintah Aceh untuk segera minta Perusahaan yang telah memenangkan proyek segment 1 dan 3 secepatnya dilaksanakan mengingat ini sudah masuk pertengahan tahun 2021.

“Kita minta Gubernur Aceh untuk minta perusahaan yang telah memenangkan proyek multiyears segmen 1 dan 3 untuk dilaksanakan secepatnya, jika tidak proyek tersebut bisa terancam gagal,” kata Rusli Ranto.

“Jika proyek tersebut gagal dikerjakan, maka masyarakat dipedalaman sangat dirugikan,” ujar Rusli Ranto.

Rusli Ranto menambahkan, akses jalan lintas antar kabupaten yang menghubungkan Kabupaten Aceh Timur dengan Gayo Lues sangat strategis dan vital, selain sebagai sarana transportasi masyarakat juga sebagai akses ekonomi hasil pertanian dan perkebunan.

“Selama ini kondisi jalur transportasi sangat memprihatinkan, selain jalan berbatu juga terdapat banyak lubang seperti kubangan gajah,” cetus Rusli Ranto.

Bahkan kata mantan Ketua DPRK Aceh Timur itu, hasil pertanian banyak yang busuk karena petani tidak bisa mengkut hasil panen untuk dijual ke Ibu Kota Kabupaten.

Baca Juga :  Dandim 0110 Abdya Himbau Masyarakat Untuk Tidak Kibarkan Bendera Bulan Bintang

Reporter : Masri
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful