PANDEGLANG, Senin (11/12/2023) suaraindonesia-news.com – Aktivitas proyek galian tanah di Kampung Kadu Kemis, Desa Banjarmasin, Kecamatan Carita, Pandeglang, Banten, dikeluhkan warga dan para pengguna jalan lingkungan di Desa tersebut.
Pasalnya, menurut keterangan beberapa warga pengguna jalan lingkungan dan masyarakat sekitar, aktivitas proyek tersebut mengakibatkan rusaknya badan jalan yang setiap hari mereka lalui, akibat keluar masuknya kendaraan truk yang bertonase besar yang setiap saat melintas dan mengakibatkan bahu serta badan jalan Desa hancur dan susah dilalui oleh kendaraan warga.
“Sangat menggangu, jalan rusak dan hancur pak. Seharusnya proyek galian tanah ini memakai jalan sendiri, jangan pakai jalan lingkungan, apalagi ini baru kemarin dibenahi Drainasenya oleh Program Pemerintah, dan semua hancur serta jalannya susah dilalui,” ungkap Rahmat (50), warga Kampung Kadu Kemis Carita.
Pantauan media ini dilokasi, tampak puluhan mobil truk sedang mengangkut tanah galian, menurut informasi warga, truk tersebut mengangkut tanah menuju proyek jalan tol di Kecamatan Panimbang. Deretan mobil bermuatan tanah mengakibatkan jalan tertutup oleh debu, sehingga para pengguna roda dua menepi sambil menutup mulut dengan tangan.
Baca Juga: Kades Karangsari Resmi Direkomendasikan ke Bawaslu dan DPMPD Pandeglang
“Punya pak haji Sanudi, warga merak, tiap hari memang mengangkut tanah. Kalau lagi tida hujan, kadang sampai malam pak operasinya,” ucap salah satu warga yang enggan menyebutkan namanya.
Selain itu, warga juga mengeluhkan soal getaran mobil yang sedang memadatkan tanah untuk akses jalan truk pengangkut tanah di lokasi galian.
“Tiap hari, getaran mobilnya terasa pak. Dan jika hujan turun, jalan rusak selain becek dan licin sering mengakibatkan pengendara roda dua terjatuh saat melintas di jalan tersebut,” pungkasnya.
Aktivitas galian tanah di wilayah Desa Banjarmasin terkesan mengabaikan lingkungan, demikian yang dikatakan oleh salah satu penggiat sosial di Kabupaten Pandeglang, sekaligus seorang youtuber yang mendampingi wartawan saat meninjau lokasi galian tanah di Desa Banjarmasin, Carita.
Ia berharap, para pemangku kebijakan turun ke lokasi, karena selain merusak lingkungan sekitar, jika dibiarkan dan diabaikan, dikhawatirkan akan terjadi gejolak dan timbul polemik di masyarakat.
Sementara, Kepala Desa Banjarmasin hingga berita ini ditayangkan masih belum memberikan respon walau berkali-kali dihubungi media ini melalui sambungan telepon pribadinya begitu juga saat dihubungi melalui WhatsAppnya.
Reporter : Yona
Editor : Amin
Publisher : Eka Putri