Reporter: Sur
Sumenep, Kamis 20/10/2016 (suaraindonesia-news.com) – Setelah kemarin aliansi ormawa intra kampus Unija menyuarakan aspirasi di dalam kampus ,kali ini demo dilakukan pada saat prosesi gelar sarjana wisudawan-wisudawati di gedung gudang garam.
Aksi kali ini merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya setelah tidak ada respon positif dari pihak rektorat.
Dalam aksinya ,aliansi ormawa intra kampus ini menutup mulut dengan lakban sebagai pertanda bahwa mahasiswa telah dibungkam ,dibodohi dan dibunuh karakter intelektualnya.
“Sayang dan temen-temen ormawa disini sudah tidak punya cara lain agar pihak rektorat peduli dan mau mendengarkan suara kita” terang sirajuddin kepada awak media.
Tuntuntan yang disampaikan masih sama seperti aksi demo kemarin ,yakni segera selesaikan dualisme yayasan yang akan mengancam masa depan kampus.
Segera berhentikan dosen yang merangkap jabatan diluar kampus ,perjelas tukar guling tanah dengan pemkab ,dan kembalikan hak mahasiswa untuk melaksanakan kongres mahasiswa.
“Jika beberapa tuntutan di atas tidak dipenuhi ,maka kami akan terus melakukan aksi ini dengan komitmen untuk masa depan kampus yang kami cintai menjadi lebih baik” tegasnya.
Selain dengan berdemo ,pihaknya berjanji akan menjaring aspirasi ini sampai ke kopertis dan dikti.
“Kita akan berjuang terus pokoknya,” tutup sirajuddin