Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaPeristiwaRegional

Polres Pamekasan Pastikan Vidio Ulat Bulu Viral Berdurasi 14 Detik Hoaks

Avatar of admin
×

Polres Pamekasan Pastikan Vidio Ulat Bulu Viral Berdurasi 14 Detik Hoaks

Sebarkan artikel ini
IMG 20240224 204303
Foto: Waka Polres Pamekasan Kompol Andy Purnomo didampingi Kasi Humas Saat Menunjukkan Gambar Ulat Bulu Amerika ternyata Hoax.

PAMEKASAN, Sabtu (24/02/224) suaraindonesia-news.com – Warga Kota Gerbang Salam digegerkan dengan video berdurasi 14 detik tentang ulat Amerika yang mematikan.

Dalam video tersebut, masyarakat Indonesia diimbau untuk hati-hati. Sebab, 16 jiwa anak dikabarkan tewas setelah memegang ulat berbulu tersebut.

Dalam konferensi Pers, Jumat 23 Februari 2024, Wakapolres Pamekasan, Kompol Andy Purnomo menyatakan, pihaknya sudah mengetahui video ulat Amerika yang informasinya mematikan tersebut.

Video itu beredar di sejumlah grup WhatsApp. Namun, pihaknya memastikan bahwa ulat tersebut sebenarnya tidak ada di Indonesia.

”Masyarakat tetap tenang dan jangan gampang percaya pada video yang beredar. Karena jika itu ulat Amerika, tidak mungkin sampai ke Indonesia, apalagi Pamekasan,” paparnya.

Menurut dia, semua jenis ulat bulu mematikan atau tidaknya bergantung pada gradasi atau tingkat alergi pada manusia itu sendiri. Jika memang alergi berat, hendaknya segera diobati ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.

Baca Juga :  Warga Desa Sifalaete Tabaloho Apresiasi Pemerintah Terkait Pembagian Kompor Gas

Baca Juga: Puncak HPN 2024, PIJP Santuni Anak Yatim dan Warga Kurang Mampu

”Segera diobati ke faskes agar tidak semakin parah dan mengancam keselamatan jiwa,” ujarnya.

Waka Polres Pamekasan Kompol Andy Purnomo menyatakan, video ulat Amerika dengan ciri berwarna hijau, berukuran cukup besar, dan menempel pada daun sempat meresahkan masyarakat. Sebab, video tersebut beredar dibeberapa grup media sosial (medsos).

”Dalam video yang diposting di medsos X oleh pemilik akun @tanyarifes yang kemudian viral di grup WhatsApp itu pada Kamis (22/2) itu kami pastikan hoaks,” jelasnya.

Andy Purnomo menerangkan, hal tersebut sudah diungkapkan oleh dokter hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta, Slamet Raharja. Menurut dia, ulat tersebut berjenis ASP dari Amerika Serikat.

”Efek samping dari ulat tersebut tidak fatal. Kecuali, orang yang menyentuh ulat itu memiliki alergi yang sangat parah. Masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, ulat itu tidak ada di Indonesia,” pungkasnya.

Reporter : May
Editor : Amin
Publisher : Eka Putri