Reporter : Adi Wiyono
Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Sebanyak 60 senjata api (senpi), milik Polres Batu, Senen (18/1/2016) pagi dilakukan pemeriksaan, tidak hanya senjata api tapi juga kendaraan dinas milik Polres Batu, baik roda dua maupun roda empat dilakukan pemeriksaan satu per satu oleh Kapolres Batu AKBP Leonardus Simarmata.
Pemeriksaan senjata api dan kendaraan dinas aparat Polres Batu itu dilakukan atas intruksi Kapolri Badrodin Haiti terkait Bom Thamrin Jakarta yang dilakukan oleh kelompok teroris yang menewaskan tujuh orang pada Kamis, (14/1/2016) lalu.
Pemeriksaan itu selain mengantisipasi dan pencegahan terhadap pelaku teroris juga sebagai bentuk kegiatan rutin yang dilakukan rutin yang dilakukan oleh Polisi Polres Batu.
“Dari 60 senjata api jenis pistol itu setelah kami lakukan pemeriksaan, semuanya dapat berfungsi dengan baik, begitu juga kendaraan operasional yang digunakan oleh Polisi juga dalam kondisi normal dan baik” Kata Leonardus Simarmata saat ditemui di Mapolres Batu, Senin (18/1/2016).
Menurut Kapolres Batu yang baru dilantik ini, pemeriksaan itu meliputi ijin penggunaan dan kelayakan senjata api yang digunakan anggota Polres Batu dalam menjalankan tugas selama ini, selain itu pihaknya juga melakukan tes psikologi bagi pemegang Senpi, dengan maksud agar pemegang senpi dalam hal penggunaan dapat bertanggung jawab.
“Paska peristiwa bom sarinah yang dilakukan kelompok teroris di Jalan Thamrin Jakarta, Kamis lalu membuat jajaran kepolisian dari Polres Batu terus melakukan kewaspadaan” kata dia
Langkah yang dilakukan dalam status siaga satu, pihaknya terus melakukan razia kendaraan baik roda dua dan roda empat pada siang dan malam malam hari. Ini dimaksudkan Untuk mengantisipasi masuknya sejnjata api dan bahan peledak, serta pelaku teroris yang masuk ke kota Batu.
Meski demikian, Dalam operasi yang dilakukan oleh petugas yang menargetkan pencarian bawaan senjata api dan bahan peledak yang dilakukan oleh teroris hasilnya nihil, petugas hingga sekarang belum menemukan bahan peledak dan senjata api yang dibawa oleh pelaku yang diduga teroris.
Namun demikian, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Leonardus Simarmata telah melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama, kiyai dan ulama di kota Batu serta melakukan pertemuan dengan walikota batu Eddy Rumpoko untuk mencegah terjadinya kelompok teroris.
”Kami minta apabila ada sesuatu kelompok atau perorangan yang mencurigakan hendaknya masyarakat segera melaporkan kepada petugas jika mengetahui adanya aktifitas yang mengarah pada hal-hal yang negative” jelasnya.