Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating

Polisi Bekuk Oknum Wartawan Gadungan, Pemred Acehonline: Proses Hingga Tuntas

Avatar of admin
×

Polisi Bekuk Oknum Wartawan Gadungan, Pemred Acehonline: Proses Hingga Tuntas

Sebarkan artikel ini
IMG 20161108 WA0005

Reporter: Rusdi Hanafiah

Pidie, Senin (7/11/2016) (Suaraindonesia-news.com) – Kepolisian Sektor Pidie meringkus DRM (44), warga Langsa. Pria ini memeras sejumlah pemilik pangkalan tabung gas dengan mengandalkan sebuah kartu pers.

Kepala Polsek Pidie Chairil Anshar mengatakan dalam setiap aksinya, DRM mengaku-aku bekerja untuk sebuah portal media acehonline.info. Pria ini beraksi di lima kecamatan; Sakti, Delima, Padang Tijie, Pidie dan Muara Tiga.

Jika dirata-ratakan, DRM berhasil memeras para pengusaha uang sebesar Rp 250 ribu.

“Atas laporan korban kami berusaha melacak keberadaan wartawan gadungan tersebut,” kata Chairil.

Baca Juga :  Mendapat Banyak Hujatan Anggota GP Ansor, Pemilik Akun FB Dicky Akhirnya Minta Maaf

Setelah berkoordinasi dengan kepolisian di sektor lain, akhirnya keberadaan DRM diketahui. DRM ditangkap di Gampong Suka Jaya, Kecamatan Muara Tiga, saat hendak memeras pemilik pangkalan gas di daerah itu.

Kepada polisi, DRM mengaku bukan wartawan acehonline.info. Kartu pers itu dibuatnya sendiri di Lokseumawe. Jika terbukti, DRM akan dipidana penjara selama empat tahun.

Pemimpin redaksi acehonline.info, Haris ST, berterima kasih atas kerja keras dan kerja cepat kepolisian dalam membekuk DRM. Dia juga meminta kepolisian menindak tegas pencatut nama medianya. Menurut Haris, tindakan ini tidak hanya mencemarkan namaacehonline, namun juga merusak kredibilitas wartawan lain.

Baca Juga :  Amankan Malam Tahun Baru 2020, Polres Pamekasan Siapkan Ratusan Personil Gabungan

“Tugas wartawan itu mewawancarai narasumber dan menulis berita. Kalau memeras narasumber, itu bukan wartawan,” kata Haris.

“Kami tidak pernah membiarkan wartawan acehonline melakukan pelanggaran etika jurnalisme ini,” imbuhnya.

Tindakan DRM, kata Haris, sangat memalukan. Dia juga berharap masyarakat, siapa saja, untuk tidak takut melaporkan setiap wartawan yang meminta uang kepada narasumber, apalagi sampai mengancam.