PKPPNU Blora Cetak 70 Kader Pionir Pertanian Organik, Didukung Dana CSR Bank Jateng Rp 900 Juta - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
BeritaPemerintahanRegional

PKPPNU Blora Cetak 70 Kader Pionir Pertanian Organik, Didukung Dana CSR Bank Jateng Rp 900 Juta

×

PKPPNU Blora Cetak 70 Kader Pionir Pertanian Organik, Didukung Dana CSR Bank Jateng Rp 900 Juta

Sebarkan artikel ini
IMG 20251029 181554
FOTO: Bupati Blora, H. Arief Rohman, hadir dalam acara pengembangan Pertanian Organik di Ponpes Al Alif, Tunjungan, Blora.

BLORA, Rabu (29/10) suaraindonesia-news.com – Upaya Pemerintah Kabupaten Blora bersama Nahdlatul Ulama (NU) dalam memajukan sektor pertanian organik semakin menunjukkan hasil nyata. Sebanyak 70 kader dari utusan Majelis Wakil Cabang (MWC) NU se-Kabupaten Blora, serta perwakilan GP Ansor, mengikuti Program Pendidikan Kader Penggerak Pertanian Nahdlatul Ulama (PKPPNU).

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari di Pondok Pesantren Al Alif, Kecamatan Tunjungan, Blora, sejak Selasa (28/10/2025) ini merupakan hasil kerja sama strategis antara PCNU Blora, Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) PWNU Jawa Tengah, Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4), serta Bank Jateng.

Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, membuka secara resmi kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa program PKPPNU merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab Blora dan PCNU yang telah disepakati beberapa waktu lalu.

“Ini merupakan tindak lanjut MoU Pemkab Blora dengan PCNU tentang kerja sama pengembangan pertanian organik di Kabupaten Blora,” ujar Bupati Arief.

Menurutnya, pengembangan pertanian organik penting dilakukan untuk memulihkan kesuburan tanah yang selama ini terlalu bergantung pada pupuk kimia, sekaligus meningkatkan kualitas gizi hasil pertanian masyarakat.

Baca Juga :  Pengunjung Alun Alun Trunojoyo Sampang Membludak

Bupati yang akrab disapa Gus Arief itu juga menegaskan bahwa program ini mendapatkan dukungan fasilitas yang memadai.

“Diharapkan nanti bisa menghasilkan 40 lahan percontohan sebagai pionir pertanian organik di seluruh kecamatan se-Kabupaten Blora. Apalagi program ini didukung CSR dari Bank Jateng senilai Rp 900 juta,” jelasnya.

Prospek Pasar Produk Organik

Bupati Arief turut memberikan motivasi kepada peserta dengan menjelaskan prospek pasar produk pertanian organik yang menjanjikan. Ia menuturkan pengalamannya saat mengikuti pameran di Bintaro, Tangerang Selatan.

“Pekan lalu, beras organik dari Kedungtuban yang kami bawa saat pameran langsung habis dalam waktu singkat. Jadi kalau soal pemasaran tidak perlu khawatir, kami akan bantu. Jika berhasil, Bank Jateng juga siap mendukung dari sisi pembelian,” ungkapnya.

Bupati Arief juga mengajak peserta untuk menanamkan nilai spiritual dalam kegiatan pertanian.

“Mari kita niatkan untuk kembali menyuburkan bumi milik Allah SWT. Ini bagian dari ibadah yang pahalanya besar, karena akan sangat bermanfaat bagi keberlangsungan kehidupan manusia yang lebih sehat,” ujarnya menutup sambutan.

Dukungan Pesantren dan Antusiasme Peserta

Pengasuh Pondok Pesantren Al Alif Tunjungan, KH. Nasir, menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut. Menurutnya, program PKPPNU sejalan dengan program ketahanan pangan nasional yang tengah digalakkan pemerintah.

“Di pondok ini juga ada SMK dengan jurusan pertanian, jadi sangat relevan bila siswa kami ikut diperkuat dengan materi pertanian organik,” jelas KH. Nasir.

Salah satu peserta pelatihan, Ahmad S, mengaku mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan ini.

“Senang sekali, jadi banyak tahu tentang pertanian organik. Apalagi pupuknya bisa dibuat sendiri dari bahan sederhana di sekitar rumah. InsyaAllah saya yakin bisa menerapkannya di lapangan,” ujarnya.

Selama tiga hari, para peserta akan menerima materi pelatihan, kisah sukses, serta praktik lapangan dari berbagai narasumber, termasuk petani organik sukses asal Kabupaten Semarang yang telah mengelola lahan seluas 50 hektare.