Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating

PKL Depan Stadion Purwodadi Terancam Di Gusur

Avatar of admin
×

PKL Depan Stadion Purwodadi Terancam Di Gusur

Sebarkan artikel ini
IMG 20160901 WA0029

Reporter: Miftakh

Grobogan, Kamis 01/09/2016 (suaraindonesia-news.com) – Dengan adanya pembangunan pagar stadion Krida Bhakti Purwodadi Grobogan yang menghabiskan anggaran sebesar Rp. 536.000.000.- (lima ratus tiga puluh enam juta rupiah) dengan pelaksana waktu sekitar 120 hari, mulai 27 juli 2016 sampai dengan 23 November 2016 dengan pelaksana proyek CV. Srikarya Agung dibawah pengawasan langsung dari Disporabudpar bidang olahraga.

Proyek pembuatan pagar stadion Krida Bhakti Purwodadi saat ini dalam proses pengerjaan, dan pengelola stadion Krida Bhakti meminta kepada segenap pedagang kaki lima yang berada di depan stadion yang tepatnya menempati diatas trotoar depan stadion Krida Bhakti Purwodadi untuk segera dibongkar lapaknya yang sudah dibuat permanen oleh pedagang sendiri agar tidak mengganggu jalannya proyek tersebut dan tidak mengganggu keindahan stadion Krida Bhakti Purwodadi.

Baca Juga :  Sukseskan Satu Juta Vaksin Booster, Yayasan Geutanyoe Beri Dukungan Langsung di Aceh Timur

Hari Rabu, (31/08/2016 ) pukul 19:30 WIB semua pedagang kaki lima yang berada di depan stadion Krida Bhakti Purwodadi mengadakan pertemuan terkait surat edaran peringatan dari pengelola stadion Krida Bhakti Purwodadi dalam pembongkaran lapak pedagang kaki lima dalam waktu tujuh hari mulai dari tanggal 1 September 2016 harus bersih dari lapak – lapak permanen pedagang kaki lima tersebut dan meminta untuk dibongkar oleh pedagang kaki lima sendiri.

Salah satu pedagang kaki lima Siti Rohmadoni mengatakan sikap pedagang kaki lima tidak menolak penataan tata ruang kota oleh Pemerintah Kabupaten Grobogan.

“Kami sebagai pedagang meminta tidak hanya digusur saja tanpa ada solusi buat pedagang, supaya pedagang tetap bisa berdagang untuk mencukupi kebutuhan keluarga kami, kami juga termasuk anak bangsa yang harus diperhatikan jangan sampai ada kesenjangan sosial diantara masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga :  Meriahkan Hari Jadi Pamekasan Ke 489, Wabub Raja'e Buka Acara Madura Eksotik Carnival Pamekasan

Menurutnya, pemerintah harus menyikapi masalah pedagang kaki lima dengan serius dan tidak menjadikan pedagang kaki lima terpinggirkan oleh program – program Pemerintah sekarang, yang selalu ingin mempercepat pembangunan infrastruktur yang baik dan cepat sehingga tidak menyampingkan pembangunan sumber daya manusianya juga. harus ada keseimbangan dalam pembangunan suatu daerah maupun bangsa antara pembangunan infrastruktur yang baik dengan pembangunan sumber daya manusianya yang baik juga, tanpa ada terjadi kesenjangan sosial di tengah – tengah masyarakat yang sangat majemuk seperti di Kabupaten Grobogan ini.