Sumenep, Kamis 15/09/2016 (suaraindonesia-news.com) – Wakil Ketua Pansus penyertaan modal PT. Wira Usaha Sumekar (PT. WUS), Indra Wahyudi, menepis dirinya merasa di diskreditkan dengan tweeter Achsanul Qosasi dan menilai pihak BPK tidak berani membuka dan menunjukkan hasil audit.
“Saya hanya katakan bahwa Achsanul sebagai Wakil ketua BPK belum bisa membeberkan ke publik terkait hasil audit PT WUS,” jelas Indra sapaan akrab Indra Wahyudi melalui sambungan teleponnya.

Namun ia mengakui, bahwa memang benar semua anggota pansus sudah audiensi ke BPK terkait hasil audit BPK kepada PT. WUS.
“Pihak BPK memang belum berani membuka dan menunjukkan hasil audit, dengan alasan takut jadi konsumsi Oknum LSM yang tidak bertanggung jawab, bukan LSM secara umum,” tegas kader Demokrat ini.
Ia menambahkan, bahwa sebenarnya ada hal positif yang bisa diambil dari hasil audiensi ke BPK beberapa waktu lalu, karena menurut Indra pansus yang ada saat ini Pansus penyertaan modal bukan pansus PT. WUS.
“BPK sebenarnya memberikan kesempatan supaya pansus PT. WUS segera dibentuk, karena yang ada saat ini pansus penyertaan modal,” terang Indra.
Ia juga menjelaskan, bahwa tanggapan yang sebelumnya diberitakan bukan tanggapan terkait pernyataan tweeter achsanul akan tetapi tanggapan netizen terhadap tweeter Ahsanul yang terkesan menganggap bahwa pansus menutup-nutupi sesuatu yg terjadi di PT. WUS.
“Kami tidak pernah menutup-nutupi apapun yang terjadi dengan PT. WUS apalagi kapasitas kami hanya sebagai pansus penyertaan modal bukan pansus khusus yang di bentuk untuk mengevaluasi kinerja PT. WUS secara keseluruhan” terangnya.
Bahkan menurut Indra fraksinya siap mendukung terbentuknya Pansus PT. WUS. Meski tidak ada rekomendasi secara tertulis dari pak Ahsanul Qosasi setidaknya dari hasil konsultasi itu menurutnya sudah banyak referensi yang memungkinkan di bentuknya pansus PT. WUS.” tukasnya.(As/Zai).