ACEH TIMUR, Senin (26/08) suaraindonesia-news.com – Sejumlah petani tradisional di Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, hingga saat ini masih mempertahankan dan melestarikan bibit padi gogo lokal serta beberapa jenis padi non varietas lainnya.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Serbajadi, Bukhari Muslim dalam sebuah wawancara media ini Sabtu (24/8) mengatakan, secara turun temurun masyarakat Lokop yang mayoritas suku gayo, dalam bertani masih menggunakan bibit gogo lokal.
“Petani daerah ini, masih mengembangkan bibit padi gogo lokal secara terus menerus, hasilpun sangat memuaskan,” kata Bukhari Muslim
Menurut Bukhari Muslim, bibit padi gogo lokal belum dikenal luas oleh masyarakat, apalagi padi gogo lokal banyak keunggulannya.
“Selain hasil memuaskan, beras gogo lokal sangat lezat dan wangi, bahkan nasinya bisa tahan lama, tidak cepat basi,” ujar Bukhari Muslim.
Bukhari Muslim juga menyebutkan, disamping bibit padi gogo lokal yang dipertahankan oleh petani tradisional, ada beberapa jenis bibit padi lokal lainnya yang ditanami oleh petani.
“Ada beberapa jenis non varietas yang dikembangkan oleh petani lokop, seperti arias putih, arias bontok dan arias kuning,” sebutnya.
Beberapa waktu lalu jumat (23/8), Bukhari Muslim mengungkapkan pihak Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Aceh Timur dan Tim dari Dirjen Pembenihan Kementan RI turun ke Serbajadi untuk meninjau langsung keunggulan bibit gogo lokal.
“Pihak Dirjen Pembenihan dan Distan Aceh Timur sudah turun ke Desa Bunin, untuk meninjau padi gogol lokal, petani berharap pihak pemerintah bisa membantu dan mendukung dalam pelestarian bibit lokal serta bisa terdaftar di balai benih Provinsi Aceh,” harap Bukhari Muslim.













