BLORA, Rabu (22/10) suaraindonesia-news.com – Pertamina melalui Program PUSAKA BLORA kembali menunjukkan komitmennya dalam mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) ke dalam operasi hulu migas. Program ini menjadi wujud nyata sinergi antara dunia industri dan masyarakat dalam mendukung terwujudnya pertanian berkelanjutan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Inisiatif PUSAKA BLORA berfokus pada transformasi sistem pertanian konvensional menuju pertanian organik yang lebih sehat, ramah lingkungan, dan memiliki nilai ekonomi tinggi bagi petani lokal.
Salah satu hasil nyata dari program ini adalah Panen Raya Padi Organik yang dilaksanakan di Desa Sidorejo, Kecamatan Kedungtuban, dengan total lahan padi organik mencapai 30 hektare.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Perencanaan Strategis, Portofolio, dan Komersial Pertamina Hulu Energi (PHE) Edi Karyanto; Direktur Utama Pertamina EP Cepu (PEPC) Muhamad Arifin; General Manager Zona 11 Zulfikar Akbar; serta Bupati Blora H. Arief Rohman. Mereka meninjau langsung hasil panen sekaligus berdialog dengan kelompok tani penerima manfaat program.
Bupati Blora, Arief Rohman, menyampaikan apresiasi kepada Pertamina EP Cepu atas dukungan dan pendampingan yang diberikan kepada masyarakat setempat.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pertamina yang telah konsisten membina petani kita. Program pembelajaran padi organik di Desa Sidorejo ini terbukti berhasil dan memberi harapan baru bagi pertanian Blora. Ke depan, kami berharap desa ini dapat menjadi contoh bagi desa lain dalam mengembangkan sistem pertanian organik,” ujar Bupati Arief.
Bupati Arief juga berharap proses pendampingan dari Pertamina dapat terus berlanjut hingga ke tahap pengolahan dan pemasaran hasil panen.
“Kami minta pendampingan terus dilakukan, mulai dari pengemasan, pemasaran, hingga peningkatan kualitas beras agar hasilnya semakin bernilai. Kami akan laporkan ke kementerian, karena Pertamina sudah sangat konsisten mendukung program pemberdayaan masyarakat ini,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur PHE Edi Karyanto menilai bahwa keberhasilan program ini menjadi bukti nyata kolaborasi positif antara perusahaan dan masyarakat.
“Melalui program ini, kami melihat dampak nyata, mulai dari efisiensi biaya pupuk, peningkatan produktivitas padi, hingga perbaikan kualitas lingkungan,” ungkapnya.
Direktur Utama PEPC Muhamad Arifin menegaskan komitmen pihaknya untuk terus mendampingi masyarakat dalam mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis lingkungan.
“Blora menjadi contoh bagaimana kolaborasi jangka panjang dapat menghasilkan perubahan positif dan berorientasi pada keberlanjutan,” jelas Arifin.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian Management Goes to Community (MGTC) Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai bentuk kedekatan antara manajemen perusahaan dan masyarakat binaan di sekitar wilayah operasi migas.
Dengan semangat sinergi dan keberlanjutan, Program PUSAKA BLORA diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan pertanian yang ramah lingkungan sekaligus menyejahterakan masyarakat.