JAKARTA, Jumat (15/7/2022) suaraindonesia-news.com – Sepekan terakhir kabar Kak Seto dan Arist Merdeka Sirait tengah berseteru karena perkara dugaan pelecehan seksual di Malang semakin menjadi blunder.
Diketahui, Kak Seto mendapat kritikan keras dari Arist karena menjadi saksi untuk kasus terdakwa pelaku pelecehan seksual.
Parahnya, Kak Seto malah membalas kritikan tersebut dengan menyebut Komnas Anak yang dipimpin Arist adalah ilegal.
Hal ini juga membuat Koordinator Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Jeny Claudya Lumowa angkat bicara.
Pihaknya menegaskan, jika pernyataan Kak Seto yang menyebut Komnas Anak ilegal malah dinilai membuat konflik baru.
Dia pun meradang, dan menantang Kak Seto untuk membuktikan kebenaran dari apa yang diucapkan tentang Komnas Anak ilegal.
”Saya selaku Kordinator Nasional Perlindungan Perempuan dan Anak menantang Kak Seto untuk membuktikan ucapannya yang menyebut Komnas Anak yang dipimpin oleh Arist Merdeka Sirait ilegal,” kata wanita yang akrab disapa Bunda Naomi ini, Jumat (15/7).
Pihaknya menerangkan, pertarungan ini berawal saat dirinya dan Arist Merdeka Sirait di panggil Presiden Bapak Joko Widodo.
Namun, saat itu Kak Seto tidak menghadiri rapat bersama Presiden. Di mana, pada rapat itu tengah membahas soal anggaran dan keberhasilan TRC PPA bersama Presiden.
“Pada saat itu saya tengah mengungkap kasus Anggelin. Selepas itu, baru keluar istana Kak Seto langsung marah, kenapa tidak diajak. Mulai dari situlah Kak Seto membuat LPAI. Macam-macam terornya klaim logo Komnas punya dia,” sebutnya.
Pihaknya juga membeberkan soal Komnas Anak yang dipimpin Arist Merdeka Sirait malah lebih mengalah dari pada Kak Seto. Hal ini membuat ia menilai jika Kak Seto haus akan jabatan.
Dia juga menyebut, jika Kantor Komnas Anak ingin sekali direbut oleh Kak Seto, hingga membuat bunda Naomi mengerahkan 6 anggota Brimob untuk menjaga.
”Arist Merdeka Sirait ini banyak mengalah jika melihat kesehatannya. Jika dibilang dipecat, siapa pecat Arist? kan belum ada rapat Kongres. Lagian Kak Seto bicara begitu, dia kan sudah di LPAI, ngapain ngurus Komnas?,” kata Naomi menegaskan.
Reporter : Agus
Editor : Miftahol Hendra Efendi
Publisher : Romla













