Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
AdvertorialRegional

Permudah Layanan Publik, Pemkot Probolingo Luncurkan Program Integrasi Desita dan Nanik

Avatar of admin
×

Permudah Layanan Publik, Pemkot Probolingo Luncurkan Program Integrasi Desita dan Nanik

Sebarkan artikel ini
IMG 20210905 214126
Foto : Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, saat melaunching Program Desita dan Nanik di TWSL, Minggu (5/9) siang.

PROBOLINGGO, Minggu (5/9/2021) suaraindonesia-news.com – Di momentum Hari Jadi Kota Probolinggo ke-662 Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) meluncurkan program Integrasi Layanan Destinasi Wisata dan Pelayanan Publik atau Desita dan Nanik.

Program ini merupakan Inovasi Pemkot Probolinggo melalui Dispopar yang berkolaborasi dengan OPD terkait dalam upaya untuk memajukan pelayanan publik. Desita dan Nanik dilaunching di Tempat Wisata Studi Lingkungan (TWSL) kota setempat oleh Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, Minggu (5/9/2021) siang.

Kepala Dispopar Kota Probolinggo Ir Budi Krisyanto mengatakan, atas kebijakan Wali Kota Probolinggo pada 2-3 tahun terakhir ini dalam rangka memajukan pelayanan publik salah satunya dengan diresmikannya mall pelayanan publik, sehingga indeks pelayanan publik terakhir kota Probolinggo meraih kurang lebih nilai 83, dan angka tersebut menjadi suatu kebanggaan karena indeks pelayanan publik di Kota tersebut terus meningkat.

Disisi lain, kata Ir Budi Krisyanto, upaya pemerintah kota Probolinggo menjadikan tema pembangunan di tahun 2021, dan tahun 2022 adalah mendorong sektor pariwisata sebagai penggerak pemulihan perekonomian.

“Oleh karenanya dua hal ini kami mencoba untuk melengkapi dimasa pandemi Covid-19 ini, karena pesan Bapak Wali Kota dimasa pandemi boleh terjadi namun inovasi dan kreasi tetap harus dilakukan. Oleh karenanya kami bersama rekan rekan kepala OPD menginisiasi untuk bisa melengkapi peringatan Hari Jadi ke-662 ini dengan memunculkan integrasi layanan Destinasi Wisata dan Pelayanan Publik,” terang pria yang lebih akrab dipanggil Budi Kris ini.

Maksud dan tujuan integrasi layanan publik ini, kata Budi, adalah mempromosikan destinasi wisata di kota Probolinggo ke depan dalam rangka mempercepat perolehan angka kunjungan wisata. Kemudian meningkatkan indeks kepuasan masyarakat serta pelayanan publik.

Baca Juga :  Mengejutkan, Korban Pelecehan Seksual di KCP BNI Prenduan Diberhentikan, Jabatan Pelaku Malah Hanya Diturunkan

Kemudian juga dalam rangka meningkatkan peran pelaku usaha di sekitar destinasi wisata bisa bertumbuh dan menyerap tenaga kerja serta mampu memperbaiki taraf kehidupan masyarakat.

Kegiatan integrasi layanan publik di destinasi wisata ini dipersiapkan sesuai dengan kondisi yang ada dirancang untuk diselenggarakan di destinasi wisata satu bulan sekali. Kemudian bentuk layanan publik adalah masing-masing layanan OPD, yaitu ada 11 OPD yang memberikan pelayanan.

Rancangan integrasi destinasi wisata dan layanan publik ini untuk sementara di tiga tempat, yaitu di Museum Rasulullah, Pantai Permata dan Taman Wisata Study Lingkungan (TWSL). Adapun 11 OPD nanti diatur bergiliran sesuai dengan jadwal yang disepakati.

IMG 20210905 214633
Foto : Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, cek pelayanan di Stand Dispendukcapil yang ada di TWSL, Minggu (5/9) siang.

Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin pun sangat mengapresiasi program yang oleh Dispopar diberi nama Desita dan Nanik tersebut.

“Saya mengapresiasi program Desita dan Nanik di launching ditempat wisata seperti ini. Nanti saya minta adanya sebuah jadwal yang mana ada pelayanan di TWSL, ada pelayanan di Pantai Permata dan lain lainnya, sehingga masyarakat bisa mengetahui agenda agenda ada pelayanan publik seperti ini,” katanya.

Jadi launching pelayanan publik seperti ini, kata Habib, untuk mempermudah masyarakat sambil menikmati suasana yang ada.

“Mudah mudahan ini betul betul bermanfaat, kita launching program ini tapi tempatnya berpindah pindah sesuai dengan jadwal yang nantinya akan dijadwalkan,” tutur wali kota.

Habib Hadi menjelaskan, layanan Destinasi Wisata dan Integrasi ini suatu hal baru, kita launching karena ini perdana, kita promosikan suatu bentuk kolaborasi antara OPD terkait untuk bekerja sama dengan tempat tempat destinasi wisata.

“Jadi saya berharap terobosan ini dapat memantik kembali api gratifitas disektor pelayanan publik, pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi di kota Probolinggo,” harap wali kota.

Wali Kota jelaskan, program Desita dan Nanik ini Dispopar bekerjasama dengan destinasi wisata lainnya, tempat tempat itu seperti TWSL, Pantai Permata, tidak menutup kemungkinan akan kita kembangkan ke semua sektor.

“Karena kita berharap pelayanan kepada masyarakat ada nuansa yang baru yang membuat masyarakat lebih nyaman terlayani sehingga tidak perlu kesatu titik yang terjadi antrean yang panjang. Sehingga dengan adanya terobosan inovasi seperti ini nanti berpindah pindah, agendanya akan kita publikasi,” ujarnya.

“Ini adalah bentuk komitmen pemerintah kota Probolinggo untuk mempermudah masyarakat untuk mendapatkan akses pelayanan sesuai dengan kebutuhannya,” imbuhnya menjelaskan..

Program Desita dan Nainik yang ada di TWSL ini ada 8 (delapan) OPD, diantaranya Dispendukcapil (Pengurusan akte kelahiran, akte kematian, E-KTP, KIA). Terus ada lagi dari Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja, dari Dinkes, dari Dinsos, dari DPPKAD dan dari DKUPP. (ADV)

Baca Juga :  Awali Tahun Baru, Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns Beri Sosialisasi Dan Bagikan Masker di Pelosok Perbatasan

Reporter : S.Widjanarko
Editor : Moh Hasanuddin
Publisher : Syaiful