SUMENEP, Minggu (13/10/2019) suaraindonesia-news.com – Dalam rangka memperkenalkan Budaya dan Wisata, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengadakan Festival Kuliner Madura di area Taman Bunga Sumenep, Madura, Sabtu (12/10) malam.
Hadir pula dalam acara tersebut jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sekretaris Daerah (Sekda), Wakil Bupati Sumenep, Staf Ahli Bidang Multi Kultural Kementerian Pariwisata RI, Chef Juna Rorimpandey, Polres Sumenep, Kodim 0827 Sumenep.
Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim menyampaikan, kegiatan Festival Kuliner Madura sengaja digelar tiap tahun untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan wisata Sumenep. Acara ini merupakan salah faktor pendukung dalam merealisasikan budaya lokal untuk selalu di ingat bagi masyarakat lokal dan di ketahui oleh wisatawan dari luar.
“Sumenep ini kaya budaya dan wisata. Dari segi budaya ada seni topeng dan Kaldu Kokot sebagai warisan kuliner,” jelasnya.
Menurut Busro, diadakannya Festival tersebut adalah bagian dari upaya pemkab Sumenep untuk mengangkat potensi wisata dan budaya yang ada di ujung timur Pulau Madura.
“Ini adalah upaya Pemkab Sumenep melestarikan dan mempromosikan kuliner di Sumenep,” kata Bupati Sumenep, saat sambutan.
Prestasi yang di dapat oleh Pemkab Sumenep, pada tahun 2014 mencatat rekor murni atas pelaksanaan pesta rakyat 10.000 piring campor. Untuk tahun ini pihaknya mengenalkan 750 kaldu kokot yang sesuai dengan usia Kabupaten Sumenep yang ke 750 tahun.
“Tahun kemarin kita juga menggelar Festival Kuliner dengan bahan dasar sabreng, tahun ini kita mengenalkan sajian 750 kaldu kokot, persis sesuai usia Kabupaten Sumenep,” ungkapnya.
Bupati Sumenep berharap, kali ini para pelaku wisata turut mempromosikan wisata yang ada di Sumenep. Pemerintah pun akan terus melakukan pengembangan sarana pariwisata baik infrastruktur, regulasi, fasilitas wisata, informasi dan lainnya.
“Saya berharap para pelaku wisata ikut andil mempromosikan wisata, karena hal itu akan membuka ruang investasi seperti penyediaan agen travel, restaurant, penginapan, cinderamata dan dan lain lain,” harapnya.
Sementara Staf Ahli Bidang Multi Kultural Kementerian Pariwisata RI, Guntur Sakti, mengapresiasi segudang potensi alam yang dimiliki Sumenep. Dengan demikian ia akan bisa meyakini, Sumenep akan menjadi daerah yang menjadikan pariwisata sebagai ‘Leading Sector’. Keyakinan itu didasarkan karena Sumenep memiliki potensi wisata alam yang luar biasa.
“Sumenep ini potensinya bagus. Ada creative value dan culture Value. Tinggal menunggu komitmen para pemimpin di sini,” jelasnya.
Festival Kuliner Madura kali ini dengan aneka menu tradisional Sumenep, warisan tempo dulu. Selain bazar kuliner, festival tersebut juga menggelar workshop kuliner bersama cheff Juna.
“Ini kegiatan yang luar biasa. Tidak sekedar kuliner, tetapi juga memamerkan budaya tradisional seperti topeng dalang. Sumenep akan menyongsong periuk nasi baru yakni dari sektor pariwisata,” imbuhnya.
Guntur Sakti menuturkan, di Jawa Timur sudah ada beberapa kota yang menjadikan pariwisata sebagai ‘leading sector’. Diantaranya Malang dan Banyuwangi.
“Saya optimis, kota berikutnya adalah Sumenep. Kalau pariwisata sudah menjadi leading sector, maka akan ada peningkatan PAD dan indeks kebahagiaan masyarakat,” tutup Guntur.
Untuk diketahui, Pagelaran festival kuliner Madura tahun ini, terdapat berbagai acara seperti bazar kaliber, workshop kaliber, lomba memasak yang pesertanya merupakan menantu dan mertua, lomba mewarnai, blog competition dan lomba lampion unik.
Reporter : Dayat
Editor : Amin
Publisher : Marisa