BLORA, Sabtu (9/02/2019) suaraindonesia-news.com – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Blora menggelar tasyakuran dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) ke 73. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Sekretariat PWI Blora dengan potong tumpeng tidak seperti ditahun tahun lalu.
“Tahun ini, peringatan HPN kita gelar dengan tasyakuran dengan tumpengan dan ziarah ke sejumlah makam para senior insan pers yang sudah mendahului kita. Langkah ini di ambil untuk mempererat silahturahmi antar insan pers yang ada di Blora,” kata Ketua PWI Kabupaten Blora Wahono S. Sos, S.Kom.
Lebih lanjut Wahono menjelaskan, dalam menjalankan tugas, insan pers akan tetap berpegang teguh pada UU no 40 tahun 1999 tentang kebebasan Pers.
“Dalam menjalankan tugas, kita tetap harus memegang teguh Kode etik jurnalistik,” ungkapnya.
Pihaknya juga mengaku menjelang pemilu ini dalam menyampaikan informasi sesuai fakta dan akan selalu menjaga netralitas untuk menjaga kondusifitas wilayah kabupaten Blora agar tetap aman dan damai.
“Kami insan pers siap mengawal pemilu tahun ini, tentunya dengan menjaga netralitas,” imbuhnya.
Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Blora Drs. Sugiyono, M. Si dalam sambutan HPN mengemukakan, di era informasi, era keterbukaan dan era kebebasan dituntut untuk lebih dewasa.
“Di era informasi, era keterbukaan dan era kebebasan dituntut untuk lebih dewasa. Sehingga kita tidak lagi salah ukur, harus kemana kita melangkah,” katanya.
Apalagi, lanjutnya, profesi wartawan sangat penting, terutama untuk penyampaian informasi kepada masyarakat yang utamanya dalam penyampaian informasi yang akurat.
“Informasi dapat membentuk opini masyarakat. Dan opini itu kalau dibentuk negatif maka hasilnya akan negatif, demikian sebaliknya jika positif maka hasilnya juga positif. Ini tergantung dari pena-pena jurnalis,” jelasnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, yang perlu diperhatikan yang pertama adalah media, sudah legal apa belum. Kita harus instrospeksi. Kalau ada kekurangan persyaratan, secara bertahap dicukupi.
“Sehingga media kita harus benar-benar legal. Jangan sampai ada dugaan, seperti media atau tabloid yang beredar di tempat ibadah belum lama ini, tapi diduga tidak ada yang mengakui. Kami harapkan di Blora tidak terjadi,” ujarnya.
“Sebagaimana disampaikan oleh Ketua PWI Blora, wartawan itu harus profesional. Menjaga kode etik. Semoga profesi ini bisa dilaksanakan dengan baik, partisipasinya bisa dinikmati oleh masyarakat di Blora khususnya,” kata Sugiyono.
Dijelaskannya, menurut rencana ada tahun 2020 Dinkominfo Blora akan dibangun gedung baru. Dan salah satu ruangannya direncanakan untuk wartawan.
“Saya berkeinginan salah satu ruangan dari kami fasilitasi dan digunakan untuk wartawan. Sehingga wartawan tidak segan dengan kami dan apa yang menjadi kebutuhan bisa lebih cepat dikomunikasikan,” katanya.
Melalui HPN 2019, diharapkan insan pers lebih solid menjadi mitra pemerintah dalam informasi yang positif.
“Masukan saran dan kritik memang sangat diperlukan. Sekali lagi kami atas nama pemerintah kabupaten Blora mengucapkan selamat Hari Pers Nasional 2019,” katanya.
Dalam menggelar acara tersebut juga di hadiri oleh Kepala dinkominfo Blora Sugiyono, Kasubag Ampu Humas Setda Blora, Kabag humas Polres Blora, Pasiter Kodim 0721/Blora, Adm Perhutani KPH Randublatung, Perwakilan perhutan KPH Blora, KPH kebonharjo, KPH Cepu, Humas PT GMM Bulog, PLN rayon Blora dan Cepu, dan sejunlah awak media yang ada di Blora.
Usai acara dilakukan langsung melakukan tabur bunga di makam wartawan terdahulu dipimpin oleh Ketua PWI Blora, Wahono. Di antaranya almarhum Bambang Sunaryo di tempat pemakaman umum Kelurahan Tegalgunung dan Imam Suparin di Kecamatan Cepu.
Reporter : Lukman
Editor : Amin
Publisher : Imam