Example floating
Example floating

Perbaikan Ekonomi Global Belum Nampak dan Terlihat Lemah Dalam TPID

×

Perbaikan Ekonomi Global Belum Nampak dan Terlihat Lemah Dalam TPID

Sebarkan artikel ini

Reporter: Inro
Jambi, Kamis (22/12/2016) suaraindonesia-news.com – Bank Indonesia perwakilan Provinsi Jambi mengadakan pertemuan tahunan Bank Indonesia, kegiatan ini langsung dibuka oleh Wakil Gubernur jambi, Fachrori Umar Kamis(22/12) Hotel Swissbell.

Turut mendampingi, Walikota H. Malyedi Ansarullah, Edi Dharma, Kabag perekonomian sekretariat daerah. Dra. Elviana Anggota DPR RI Komisi XI, Rizki Ernadi Wimanda, Kadiv asesmen inflasi, departemen kebijakan ekonomi dan moneter Bank Indonesia, V. Carlussa Kepala Perwakilan BI Jambi.

Dikatakan dalam pidatonya,V. Carlussa, pelemahan ekonomi global masih berlangsung diikuti harga komoditas yang masih rendah, aliran modal ke negara berkembang kembali turun.

“Momentum perbaikan ekonomi global diharapkan 2016 terjadi, masih belum nampak dan terlihat lemah dibeberapa bagian,”terangnya.

Baca Juga :  Bupati Pamekasan Bersama Dandin Dan Kapolres Pantau Langsung Arus Lalin Malam Takbiran

Pertumbuhan ekonomi global 2016 diperkirakan sekitar 3.0 persen lebih rendah dari capaian 2015 sebesar 3.2 persen. Contohnya tiongkok salah satu negara tujuan ekspor Indonesia masih melakukan konsolidasi dan menyesuaikan sumber-sumber pertumbuhan ekonominya.

“Satu permasalahan struktural ekonomi global perlu dicatat dan berpengaruh ke negara berkembang termasuk Indonesia, karena berkurang pengaruh pertumbuhan ekonomi global terhadap perdagangan dunia,”jelasnya.

Berdasarkan asesmen atas data dan informasi triwulan III 2016 perekonomian di Jambi tumbuh sebesar 4.03 persen atas YoY, sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya 3.57 persen dari 2015.

Baca Juga :  Pemkab Nias Sampaikan Nota Jawaban Perubahan RPJMD Pada Pandangan Umum Fraksi DPRD

Inflasi Provinsi Jambi 2016 triwulan III tercatat sebesar 3.86 persen lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. “Terutama pada inflasi kota Jambi didorong inflasi kelompok bahan pangan bergejolak yang tinggi sebesar 5.24 persen. Kenaikan inflasi disebabkan kenaikan harga cabai merah, beras dan daging ayam,”ketusnya.

Potensi yang dimiliki Provinsi Jambi pengembangan industri maritim dan perkapalan, optimalisasi kapabilitas dan pengolahan industri perkebunan, batu bara, dan minyak bumi.

Bank Indonesia juga mengoptimalkan potensi, memperkuat resilensi dalam High level meeting TPID dan forum komunikasi kebijakan ekonomi dan keuangan regional Provinsi Jambi.