SUMENEP, Selasa (17/12) suaraindonesia-news.com – Industri perhotelan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tercatat memiliki 15 hotel yang beroperasi dan berkontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumenep.
Pendapatan dari sektor pajak perhotelan ini berhasil melampaui target yang telah ditetapkan untuk tahun 2024.
Hingga pertengahan Desember, kontribusi sektor ini telah mencapai Rp 1,285 miliar, melampaui target awal sebesar Rp 1,2 miliar.
Kabid Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sumenep, Akh. Sugiharto, mengungkapkan capaian ini melebihi ekspektasi awal.
“Per 16 Desember 2024, capaian pajak dari sektor perhotelan sudah mencapai 106% dari target. Kami optimis, hingga akhir tahun, persentase ini bisa meningkat hingga 120%,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (18/12/2024).
Sugiharto menjelaskan, berbagai faktor turut mendongkrak pendapatan pajak ini. Salah satunya adalah meningkatnya kunjungan wisatawan, termasuk dari luar daerah, yang dipicu oleh sejumlah acara besar di Kabupaten Sumenep sepanjang tahun.
“Sektor pariwisata dan event menjadi katalis utama. Selain itu, pengusaha hotel di Sumenep sangat taat dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Hal ini menjadi kunci konsistensi penerimaan daerah,” jelasnya.
Saat ini, terdapat 15 hotel yang aktif beroperasi di Sumenep, termasuk Hotel Myze yang baru diresmikan.
Dari total kontribusi hotel, tiga properti menyumbang pendapatan terbesar, yaitu de Bagraf Hotel, Kaberaz Hotel, dan Hotel Asmi Sumenep.
Menurutnya, keberhasilan tersebut menunjukkan efektivitas pengelolaan pendapatan daerah, serta potensi besar sektor pariwisata di Kabupaten Sumenep untuk terus berkembang.
“Dengan kontribusi signifikan dari tiga hotel tersebut, kami optimis sektor perhotelan dapat terus menjadi tulang punggung PAD di masa mendatang,” tutupnya.













