Sampang, Suara Indonesia-News.Com-Penerima bantuan hand tracktor untuk kelompok petani tembakau di 14 kecamatan se kabupaten sampang, disinyalir kurang tepat sasaran. Pasalnya, dilapangan ada kelompok petani yang menerima bantuan banyak kelompok petani tembakau yangbaru dibentuk. Mereka membuat kelompok tani, karena ada kepentingan untuk meminta bantuan hand tracktor.
Kenyataan tidak tepat sasaran penerima bantuan hand tracktor untuk petani tembakau, diungkap Sekretaris 1 LSM Gerakan Peduli Rakyat (Gapera) Sampang, Yepi. Menurutnya, dirinya banyak mendapat laporan dari masyarakat dan kelompok tani tembakau yang tidak menerima bantuan hand tracktor.
“Saya menerima laporan dan pengaduan dari masyarakat dan kelompok tani tembakau yang tidak mendapat bantuan gand tracktor. Ada tiga kecamatan yang telah memberi data aduan penerima hand tracktor kurang tepat sasaran,” jekas Yepi, kemarin.
Menyikapi hal ini, dinas terkait Dishutbun Sampang, terkesan tutup mata. Mereka tetap yakin kelompok petani tembakau penerima hand tracktor sudah tepat sasaran.
“Sebelum menentukan penerima bantuan hand tracktor, kami sudah melakukan survei kelapanfan terlebih dahulu. Jadi sangat kecil kemungkinan salah sasaran,” terang Kadishutbun Sampang melalui kasi budidaya tanaman pangan Nuruddin, Selasa (23/6).
Namun demikian, Nuruddin mengakui bahwa data kelompok tani tembakau yang ada di Dishutbun Sampang, belum terdata di kantor BKP4 Sampang.
“Data petani tembakau di Dishutbun memang belum terdata di BKP4,” akunya.
Untuk itu Yepi berharap agar kelompok tani penerima bantuan handtracktor harus dikaji ulang dan diteliti secara cermat dan benar.
“Jika ditemukan ada penerima vantuan handtracktor yang tidak tepat sasaran, harus dikembalikan karena merugikan kelompok tani tembakau yang sudah lama terbentuk,” tandasnya.
Terakhir Yepi meminta pihak Dishutbun Sampang agar bertanggung jawab atas ketidak beresan dalam penyaluran bantuan hand tracktor untuk kelompok tani tembakau. Sehingga, tidak tepat sasaran.
“Dishutbun harus bertanggung jawab atas ketidak beresan dalam penyaluran hand tracktor untuk petani tembakau. Jika tidak, masalah ini akan ramai dan mencuat,” pungkas Yepi. (nor/luk).

