Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Pengerjaan Proyek gorong-gorong atau biasa disebut draenase sepanjang 1,3 Kilometer di Jalan Diponegoro Kota Batu dikeluhkan sebagian warga lantaran pengerjaan proyek milik Dinas Binamarga dan Pengairan kota Batu dinilai sangat menganggu penguna jalan dan tidak membuat kenyamanan masyarakat
Siti Alifiah Pemilik warung nasi di jalan Diponegoro itu mengaku selama ada pengerjaan proyek gorong-gorong itu omsetnya turun hingga 50 persen lantaran para wisatawan dan masyarakat umum yang hendak ke warung sangat terganggu akibat perbaikan gorong-gorong atau saluran air hingga berminggu-minggu.
“Akibat perbaikan gorong-gorong itu pendapatan saya turun hingga 50 persen, karena perbaikan saluran air itu tak kunjung selesai, Para pelanggannya enggan untuk mampir dan membeli makanan disini “ kata dia, Kamis (13/8)
Wanita itu juga mengeluhkan karena tidak adanya tanggung jawab dari Dinas Binamarga dan pengairan kota Batu , seperti untuk membuat jembatan sementara, Namun faktanya berbeda , jembatan darurat ternyata harus di tanggung oleh pemilih rumah atau tempat usaha sendiri
Untuk itu ia berharap pemerintah agar segera melakukan perbaikan secepatnya, dengan demikian situasinya bisa kembali normal seperti sebelum adanya perbaikan draenase tersebut.
Sementara itu Kepala Dinas Binamarga dan pengairan kota Batu, Arif assidik belum bisa memberikan keterangan terkait lamanya perbaikan gorong- gorong di jalan Diponegoro ini.
“Dilihat dari kondisinya di perkirakan penyeleseikan perbakan ini masih beberapa pekan lagi” kata salah satu pekerja yang melakukan pengerjaan proyek tersebut saat ditemui di lokasi (Adi Wiyono).

