GUNUNGSITOLI, Kamis (18/2/2020) suaraindonesia-news.com – Ormas GBNN (Garda Bela Negara Nasional) DPC Kota Gunungsitoli laporkan pengelolaan anggaran sanitasi di Desa Mado Laoli, Kota Gunungsitoli.
Menurut Ketua Ormas GBNN DPC Kota Gunungsitoli, Siswanto Laoli bahwa laporannya telah di terima oleh Polres Nias.
“Kita menduga terdapat kegiatan yang tidak sesuai juknis pelaksanaan pada kegiatan pembangunan sanitasi di Desa Mado Laoli. Maka untuk membuktikan dugaan tersebut kita telah menyampaikan laporan kepihak Polres Nias yang diterima langsung oleh Bripka Berkat E. Laoli,” terang Siswanto.
Menurut pegiat anti korupsi tersebut pihaknya mengetahui pembangunan jamban toilet dan tangki septik individu yang dikerjakan oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM) sangehao di Desa Mado Laoli, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatera Utara, masih terdapat bangunan yang tidak rampung selesai dikerjakan.
“Dari anggaran APBN sebesar kurang lebih Rp.350.000.000 (tiga ratus lima puluh juta rupiah) non pajak, tentunya dari anggaran tersebut 60% khusus fisik, 35% untuk upah tukang dan 5% buat biaya sosialisasi, termasuk biaya atk dan untuk keperluan lainnya,” terang Siswanto.
Dalam pembangunan sanitasi pedesaan padat karya, anggaran khusus fisik diperkirakan kurang lebih Rp.210.000.000,00 (Dua ratus sepuluh juta rupiah) untuk bangunan yang 29 unit, biaya per unit sekitar Rp.7.241.379 (tujuh juta dua ratus empat satu ribu, tiga ratus tujuh puluh sembilan rupiah). Sementara upah tukang untuk bangunan jamban individu yang 29 unit diperkirakan kurang lebih Rp.122.500.000. (seratus dua puluh dua juta lima ratus ribu rupiah). Sementara upah tukang per unit diperkirakan kurang lebih Rp.4.224.137 (empat juta dua ratus dua puluh empat ribu seratus tiga puluh tujuh rupiah).
“Temuan dalam bangunan tersebut telah kita dapatkan, mau dari segi pemberian upah tukang, material yang digunakan serta laporan keuangan dalam bentuk pertanggungjawaban atas penyerapan anggaran tahun 2020,” ucap Siswanto.
Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara melalui balai pengembangan prasarana wilayah provinsi sumatera utara langsung berurusan di pemerintahan desa mado laoli, untuk membentuk satu kelompok yang di sk kan langsung oleh kepala desa untuk pembangunan kegiatan sanitasi pedesaan padat karya yang akan disalurkan kepada masyarakat penerima manfaat (keluarga miskin).
Reporter : Topan
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful













