SAMPANG, Selasa (2 Agustus 2017) suaraindonesia-news.com – Penerapan kurikulum 2013 tingkat sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sampang, Madura, masih belum merata.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, dari 620 SD baik negeri maupun swasta, sampai tahun 2017 ini baru sekitar 30 persen yang menerapkan K-13 atau sebanyak 193 lembaga.
Kabid Pembinaan SD Disdik setempat Arif Budiansor mengatakan, masih banyaknya sekolah yang belum menerapkan K-13 karena sarana seperti buku belum seluruhnya terpenuhi. Baca Juga: Sampang Masih Rawan Gizi Buruk
Selain itu, sebelum sekolah itu menerapkan K-13, para gurunya harus mengikuti pendidikan dan pelatihan yang tentunya membutuhkan biaya besar.
“Yang jelas tahun 2019 semua sekolah harus melaksanakan K-13 sesuai peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), ditambah sekarang pemerintah sudah mengalokasikan 20 persen dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam setahun untuk pembelian buku pembelajaran K-13,” terangnya, Selasa (1/8/2017).
Arif menambahkan, dalam metode pembelajaran K-13 ini harus ada kolaboratif antara guru dengan peserta didik. Sehingga, diberikan keleluasaan untuk berinovasi dan berkreasi, berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang lebih menekankan pada aspek pengetahuan. (nor/luk).