Peneliti  Jepang  Sebut  Konsep ‘Lesson Study’ Paling Tepat Diterapkan di Indonesia - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Pendidikan

Peneliti  Jepang  Sebut  Konsep ‘Lesson Study’ Paling Tepat Diterapkan di Indonesia

×

Peneliti  Jepang  Sebut  Konsep ‘Lesson Study’ Paling Tepat Diterapkan di Indonesia

Sebarkan artikel ini
IMG 20160129 203116

Reporter : Adi Wiyono

Kota  Batu, Suara Indonesia-News.Com – Untuk meningkatkan mutu belajar siswa, Indonesia menerapkan  konsep  lesson study. Demikian diungkapkan Peneliti pendidikan dari Japan International Cooperation Agency (Jica) yang juga bergabung di Asia Future Education Center,  Ryo Suzuki  dalam acara pelatian Lesson study  kepada guru  di empat sekolah  yang pilot project, Jumat (29/1/2016) sore di  ruang pertemuan Dinas pendidikan dan olahraga (Disdikpora) kota Batu.

Selain itu Ia juga  memuji kehebatan anak Indonesia dalam hal menerima pelajaran meskipun keterbatasan sarana dan Prasarana yang ada, Anak Indonesia memiliki potensi yang besar .

Dengan bahasa Indonesia yang fasih, Ryo menunjukkan perbandingan antara proses pembelajaran di Jepang dengan di Indonesia melalui foto-foto kegiatan yang didokumentasikannya.

“Anak Indonesia memang beda dengan Jepang, anak Indonesia memiliki potensi besar sekali dengan keterbatasan yang ada. Saya ingin ikut serta mengubah situasi ini,” ujar Ryo.

Ia menjelaskan lesson study sudah dicoba diterapkan di beberapa Provinsi di Indonesia dan ia yakin, sistem ini bisa dilaksanakan di Kota Batu.

Baca Juga :  Diskominfo Kabupaten Nias Rilis Data Penyebaran Covid-19, Berikut Rinciannya

Dalam bahasa Jepang, Lesson Study disebut Jugyokenkyu, dimana proses pembelajaran ini dilakukan seorang atau sekelompok guru yang bekerjasama dengan orang lain. Mereka merancang kegiatan untuk meningkatkan mutu belajar siswa dari pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang guru dari perencanaan pembelajaran yang dirancang bersama-sama atau sendiri.

Kemudian hasilnya di observasi oleh guru yang lain dan setelah itu mereka melakukan refleksi bersama atas hasil pengamatan yang baru saja dilakukan. Refleksi bersama ini didiskusikan oleh para pengamat dan guru pengajar untuk menyempurnakan proses pembelajaran.

Dimana titik berat pembahasan pada bagaimana siswa belajar, kapan siswa belajar, kapan siswa mulai bosan mendapatkan pengetahuan dan kapan siswa mampu menjelaskan kepada temannya dan kapan siswa mampu mengajarkan kepada seluruh kelas.

Ryo menjelaskan bahwa Lesson Study ini menjadi model pembinaan guru melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan, berlandaskan prinsip-prinsip colleagues and mutual learning untuk membangun komunitas belajar.

Baca Juga :  Begini Pesan Pasien Sembuh dari Corona Asal OKI

Lesson Study mengurangi keterasingan guru dari komunitasnya, sekaligus membantu guru mengobservasi dan mengkritisi pembelajaran dan memperdalam pemahaman guru tentang materi pembelajaran, cakupan dan urutan materi dalam kurikulum.

“Ada transformasi keilmuan dan kolaborasi keilmuan pada sesama guru,” terangnya.

Sementara itu Abdul Rais, Kabid Tenaga Pendidikan dan Kependidikan Disdikpora kota Batu berharap pembelajaran ini bisa diterapkan di Kota Batu. Karena dbuat pelatihan ini dengan sistem In On dan In, dari empat sekolah yang ditunjuk sebagai pilot project yakni SDN Junrejo 1, SDN Ngaglik 1, SMPN 1 dan SMP PGRI 1 Kota Batu.

“Setelah pelatihan, mereka langsung praktek di sekolahan, kemudian pelatihan lagi pada 23 hingga 24 Februari mendatang, dan target pembelajaran ini bisa dilaksanakan di Kota Batu” Ujar Abdul Rais.