Reporter : Rusdi Hanafiah
Langsa-Aceh, suaraindonesia-news.com – Setiap menghadapi bencana baik yang disebabkan oleh faktor alam maupun non alam mulai pra bencana,masa tanggap darurat hingga paska bencana dalam penanggulangannya harus dilakukan secara terkoordinasi,sistematis dan terpadu.
Apalagi, Kota Langsa dan wilayah sekitarnya memiliki kerawanan terhadap ancaman bencana dengan frekuensi yang cukup tinggi. Diantaranya adalah ancaman abrasi, banjir, tanah longsor, gempa bumi, kabakaran dan lainnya.
Demikian disampaikan, Wakil Walikota Langsa, Drs H Marzuki Hamid MM, saat membuka acara sosialisasi pengurangan resiko bencana kepada masyarakat gampong (desa) di Kota Langsa, di Aula RSUD Langsa, Rabu (25/5).
Dikatakan, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memiliki tugas pokok dan fungsinya yakni perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana serta penanganan pengungsi dengan bertindak cepat, tepat, efektif dan efisien.Ini sesuai dalam Qanun (Perda) Kota Langsa No:18/2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja BPBD.
Dengan sistematis dan pengkoordinasian dalam pelaksanan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terintegrasi, terpadu dan menyeluruh dalam tahapan pra bencana, masa tanggap darurat dan keadaan paska bencana dapat memberikan hasil yang baik secara professional.
“Pengkoordinasian itu mulai dari pengerahan sumber daya manusia, peralatan, logistik dari SKPK, instansi vertikal dan instansi terkait lain,”sebutnya.
Karenanya, atas tugas pokok dan fungsinya, BPBD berencana akan merekrut relawan sebagai relawan BPBD dan kita berharap relawan penanggulangan itu nantinya dapat menjadi pribadi yang tangguh, rensposif, kapabel dan akuntabel dalam menjalankan tugasnya di lapangan.
Sebelumnya, Kepala BPBD Kota Langsa, Rinaldi Aulia, menyebutkan, acara sosialisasi ini berlangsung dua hari sejak Rabu-Kamis (25-26/5) dengan jumlah peserta sebanyak 150 orang terdiri dari anggota bencana, petugas pemadam kebakaran, perwakilan masyarakat gampong, kecamatan, satgas SAR, PMI dan pramuka.
Tujuan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bisa membantu petugas BPBD dalam menanggulangi bencana.”BPBD siap bekerjasama dengan stakholder terkait untuk menanggulangi bencana,”ujarnya.
Diakuinya, mental anggota BPBD masih banyak yang perlu diperbaiki, karena ada oknum-oknum yang mempunyai mental pencuri dan ini dibuktikan ada sejumlah alat pemadam kebakaran yang hilang. Bahkan, ada oknum yang bermain judi online saat jam dinas.
“Saya akan terus mencari tahu siapa yang mencuri alat itu yang harganya lumayan mahal. Ini kondisi yang sangat miris dan harus dihilangkan mental seperti itu,”akuinya.
Dia juga berjanji akan menindak tegas oknum anggota BPBD yang ketahuan melakukan pencurian. Mental-mental anggota seperti itu tidak bisa ditolerasi, karena akan berdampak buruk bagi yang lainnya.