Reporter: Ipul
Sofifi, Selasa (21/03/2017) suaraindinesia-news.com – Tahun 2017 yang ditargetkan sebagai tahun pendapatan Pemprov Maluku Utara, ternyata hanya slogan saja. Buktinya memasuki akhir triwulan pertama belum ada pendapatan secara signifikan ke Kas Daerah.
Kepala BPPKAD Pemprov Malut Ahmad Purbaya ketika dikonfirmasi di kantor Gubernur, Senin (20/03). Menurutnya pemerintah daerah masih fokus terhadap dua item pendapatan yang sementara dalam tahapan evaluasi.
”Kita masih evaluasi, karena fokusnya ke tambang dan kehutanan yang sementara sedang lagi di koordinasikan dengan dinas ESDM maupun pihak pengusaha tambang dan kehutanan di daerah ini,” ungkap Purbaya.
Dia menyebutkan pihaknya masih menunggu Perda retribusi dan pajak yang sementara masih dalam tahapan pembahasan DPRD dengan harapan selesai pembentukan regulasi baru dilakukan action lapangan.
”Kami akan melakukan perhitungan sendiri, kita tidak serta merta menerima data dari pihak PTNusa Halmahera Mineral (NHM) namun Pemerintah Daerah akan berkoordinasi dengan dinas ESDM sehingga kita punya data pembanding kalau memang sudah tepat tidak apa-apa, tapi semisalnya belum tepat maka kita akan menyurat ke PT NHM karena selama ini kita tidak mempunyai data pembanding, kami akan bekerja sama dengan instansi-instansi terkait untuk mengadakan data pembanding,” tuturnya.