BLORA, Selasa (3/6) suaraindonesia-news.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah, mengajukan permohonan suplai air bersih sebanyak 100 liter per detik dari Bendungan Randugunting. Bendungan yang diresmikan pada tahun 2022 itu selama ini digunakan untuk menyuplai kebutuhan air bersih ke wilayah Kabupaten Pati dan Rembang.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Blora, Mahbub Junaidi, menyampaikan bahwa pengelolaan distribusi air lintas wilayah ini akan dilakukan oleh PDAM Provinsi Jawa Tengah.
“Nantinya, PDAM Blora akan membeli air dari PDAM Provinsi Jawa Tengah. Pembangunan jaringan distribusi untuk wilayah Blora direncanakan mulai tahun 2027,” ujar Mahbub saat ditemui di Blora, Senin (2/6).
Ia menambahkan bahwa suplai air tersebut direncanakan untuk melayani kebutuhan masyarakat di tiga kecamatan, yakni Japah, Ngawen, dan Tunjungan.
Sementara itu, Humas PDAM Tirta Amerta Blora, Nanang Fahru, menjelaskan bahwa suplai air sebesar 100 liter per detik dinilai cukup untuk mencakup sekitar 8.000 sambungan rumah.
“Letak geografis Bendungan Randugunting yang lebih tinggi memungkinkan distribusi air mengalir secara gravitasi hingga ke enam kecamatan tanpa bantuan pompa, termasuk Blora Kota,” jelasnya.
Menurutnya, Bendungan Randugunting dibangun dengan anggaran sebesar Rp880 miliar dari APBN dan memiliki kapasitas tampung hingga 14,4 juta meter kubik. Selain sebagai sumber air baku, bendungan ini juga berfungsi mengairi sekitar 650 hektare lahan pertanian dan mengurangi potensi banjir di wilayah sekitarnya.
Pemkab Blora berharap realisasi suplai air dari bendungan tersebut dapat memperkuat ketahanan air di wilayah Blora, terutama di musim kemarau.













